Palembang, Sumselupdate.com – Kebahagiaan kini menyelimuti pasangan Heki Triawan (32) dan istrinya Nora Sepriyani (33). Pasalnya mereka dikaruniai bayi kembar, satu bayi laki-laki dan tiga perempuan yang terlahir lewat program inseminasi, Selasa (5/12), pukul 13.40, 13.42, 13.43 dan 13.44 WIB.
Saat ini keempat bayi kembar tersebut masih berada di Ruang Neonatal intensive care Unit (NICU) Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr Moehammad Hoesin Palembang.
Meskipun lahir secara prematur dengan usia kehamilan 33 minggu, kebahagiaan pasutri ini terus terpancar dari kedua wajahnya. “Kalau namanya sedang saya diskusikan sama istri. Karena nama itu adalah doa,” tutur Heki Triawan, Rabu (6/12/2017).
Ia mengaku tak menyangka kalau program yang diikutinya tersebut melampaui ekspektasi nya. Karena awalnya ia hanya ingin cepat dikaruniai buah hati kembali, mengingat anak pertamanya saat ini sudah berusia tiga tahun. “Kalau dapat kembar ini pastinya senang, apalagi sampai empat,” imbuhnya.
Sementara itu dr Aerul Chakra Alibasya yang menangani persalinan Nora mengatakan, operasi yang membuahkan hasil empat bayi kembar ini adalah kali pertama terjadi di RSMH. “Kalau kembar dua sudah biasa, kalau empat ini baru pertama kali,” ujarnya.
Lanjut dia, hambatan dalam proses persalinan ini banyak sekali. Salah satunya karena ibu yang melahirkan harus menanggung beban yang berat untuk melahirkan empat anak tersebut. “Tantangan kita juga itu, karena ini kembar empat,” katanya.
Terpisah, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Sumsel Fery Fahrizal SKM MKM menuturkan, lahirnya bayi kembar empat ini memang langka dan jarang terjadi.
Meski demikian, dirinya belum mengecek apakah ini kali pertama terjadi di Sumsel atau tidak. “Yang jelas jika bayi tersebut lahir dibawah 50 cm, itu termasuk kondisi bayi stunting,” jelas Fery.
Ia mengaku bahwa kehamilan dari ibu bayi melalui proses inseminasi. Berbagai kemungkinan yang memicu bayi lahir dalam kondisi stunting bisa saja melalui pola kesehatan baik gizi maupun yang lainnya.
“Yang jelas selama kehamilan mungkin ibunya tidak mendapatkan asupan gizi memadai, mungkin terjadi anemia dan lain-lain,” pungkasnya. (sbw)