Krisis BBM, Pemerintah Inggris Mulai Kerahkan Militer

Minggu, 3 Oktober 2021
Suasana di salah satu SPBU di Inggris di tengah kondisi kelangkaan BBM yang melanda negara itu. (Foto: AFP)

Inggris, Sumselupdate.com – Mulai Senin, Inggris akan mengerahkan pengemudi tanker militer untuk mengirim bahan bakar ke pompa-pompa bensin yang banyak di antaranya, Jumat (1/10) masih kosong setelah minggu yang kacau menyebabkan lonjakan pembelian karena panik, perkelahian warga di pompa-pompa bensin dan para pengemudi mengumpulkan persediaan bensin dalam botol-botol air.

Kekurangan akut pengemudi truk yang membebani rantai pasokan sehingga mencapai titik puncaknya, membuat pemerintah, Jumat menyatakan bahwa 200 personel tanker militer, 100 di antaranya pengemudi, akan menyelesaikan pelatihan mereka selama akhir pekan dan memulai pengiriman bahan bakar pada hari Senin.

“Sementara situasinya makin stabil, militer kita akan mengisi setiap lowongan penting dan membantu negara beroperasi dengan mendukung industri mengirimkan bahan bakar ke lapangan” kata Menteri Pertahanan Ben Wallace seperti dikutip dari laman suara.com (jaringan nasional sumselupdate.com).

Kekurangan pekerja di beberapa sektor pasca Brexit dan pandemi Covid-19 telah menimbulkan kekacauan di beberapa sektor ekonomi, mengganggu pengiriman bahan bakar dan obat-obatan, serta menelantarkan 100.000 babi di peternakan.

Advertisements

Pengecer mengatakan 2.000 lebih pompa bensin kosong, dan wartawan Reuters di London dan Inggris selatan mengatakan puluhan pompa bensin masih ditutup.

Antrean pengemudi yang sering marah mengantre panjang menuju pompa bensin yang masih buka di London.

“Saya benar-benar muak. Mengapa negara tidak siap untuk apa pun?” kata Ata Uriakhil, seorang sopir taksi kelahiran Afghanistan berusia 47 tahun yang pertama berada pada antrean lebih dari 40 mobil di luar pom bensin supermarket yang tutup di Richmond.

“Kapan ini akan berakhir?. Para politisi tidak mampu melakukan pekerjaannya dengan baik. Pemerintah seharusnya siap menghadapi krisis ini. Ini karena masalah inkompetensi (pemerintah),” keluhnya.

Uriakhil mengatakan ia telah kehilangan sekitar 20% dari pendapatan normalnya minggu ini karena menunggu bahan bakar daripada mengambil pelanggan.

Asosiasi Pengecer Bensin (PRA) mengatakan anggotanya, Jumat melaporkan 26% pompa bensin kosong, 27% hanya memiliki satu jenis persediaan bahan bakar dan 47% memiliki cukup bensin dan solar. (Sumber: VOA Indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.