Jakarta, sumselupdate.com – Komisi IX DPR RI, dijadwalkan akan menggelar rapat dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas perkembangan penyakit hepatitis akut yang sudah bermunculan di tanah air menindaklanjuti arahan Ketua DPR, Puan Maharani.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo mengatakan, rapat akan digelar di masa persidangan berikutnya, usai masa reses berakhir minggu ini.
“Minggu depan akan kita jadwalkan membahas dengan Komisi IX, mencari waktu yang tepat agar melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait hepatitis akut,” kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/5/2022).
Rahmad memastikan, permasalahan penyakit hepatitis akut menjadi perhatian sekaligus prioritas dari Komisi IX DPR.
Dia mendukung penuh arahan Ketua DPR RI yang meminta pemerintah memonitoring perkembangan hepatitis akut di tanah air.
“Saya setuju apa yang disampaikan Ibu Ketua DPR, kita mendukung dan pasti akan dorong pemerIntah segera memonitoring perkembangan hepatitis akut ini,” ujar Rahmad.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau orangtua yang memiliki anak mengantisipasi penyebaran hepatitis akut yang dilaporkan cukup membahayakan bagi anak.
Dia juga mengingatkan agar pemerintah cepat memonitor dan mengatasi penyakit ini.
“Peran orangtua sangat penting menghadapi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Salah satu upaya yang harus dilakukan dengan menjaga pola keseharian anak,” ujar Puan, Rabu (11/5/2022).
Mantan Menko PMK itu pun meminta pemerintah berkoordinasi dentan WHO menghadapinya.
Dia juga mengingatkan pemerintah agar memberi penjelasan akurat kepada masyarakat terkait kasus dan penanganan penyakit yang masih misterius ini.
Sehingga tidak muncul kabar yang simpang siur dan menghindari berita hoax yang dapat menimbulkan kepanikan masyarakat.
Puan menambahkan, pemerintah harus segera menentukan protokol penanganan kasus hepatitis akut. Apalagi penyakit ini muncul di saat pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Dengan penanganan yang tepat, kita berharap semua nyawa pasien hepatitis akut dapat diselamatkan,”harap Puan.
Pemerintah Pusat lanjut dia, harus meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah monitoring potensi munculnya kasus baru di berbagai wilayah.
Diiingatkan juga agar pemerintah menyiagakan dokter anak dan tenaga medis di setiap daerah, serta mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk skenario terburuk. Termasuk memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
“Pemerintah Pusat bersama Pemda dan pihak sekolah agar menjaga peserta didik dari penyebaran penyakit ini,” papar Puan. (duk)