SALAH satu gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh wanita adalah nyeri saat mengalami menstruasi. Nyeri haid atau dikenal dalam dunia medis sebagai dismenore merupakan kondisi yang wajar terjadi pada wanita saat menstruasi. Nyeri ini disebabkan oleh perubahan hormon prostaglandin yang memicu kontraksi rahim untuk meluruhkan lapisan rahim. Nyeri haid dapat terasa seperti kram atau nyeri berdenyut di perut bagian bawah, punggung, atau paha.
Ikatan Dokter Indonesia Cabang Deiyai dengan alamat website idideiyai.org menjelaskan bahwa selama mengalami menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisan endometrium. Kontraksi ini dapat dipicu oleh hormon prostaglandin, yang juga dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
IDI Deiyai juga menjelaskan selanjutnya saat mengalami menstruasi, kadar prostaglandin yang lebih tinggi berkaitan dengan nyeri haid yang lebih parah, karena meningkatkan kontraksi otot rahim dan menyebabkan rasa sakit.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Deiyai adalah dr. Yohanis Titaley. Dalam perannya, dr. Yohanis berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Deiyai, Papua. Visi IDI Deiyai adalah untuk menjadi penggerak kesehatan yang berkualitas dan memastikan akses pelayanan kesehatan yang merata, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan.
IDI selanjutnya melakukan penelitian terkait gejala nyeri haid, apa saja faktor penyebab terjadinya nyeri haid serta pengobatan yang tepat untuk meringankan rasa sakit saat mengalami menstruasi.
Apa saja penyebab terjadinya nyeri haid?
IDI Deiyai dengan alamat website idideiyai.org menjelaskan bahwa nyeri haid yang normal biasanya tidak begitu menyiksa dan dapat menghilang secara bertahap seiring bertambahnya usia. Namun, Anda perlu waspada jika nyeri haid yang muncul tidak tertahankan dan tidak kunjung hilang. Berikut adalah penyebab nyeri haid atau saat menstruasi meliputi:
- Faktor genetik atau riwayat keluarga
Faktor utama terjadinya nyeri pada saat menstruasi adalah karena adanya faktor keturunan. Ini adalah hal yang umum, saat mengalami menstruasi, terjadi kontraksi rahim menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dan rasa sakit diarea sekitar perut.
- Faktor umur
Pada umumnya, nyeri haid atau saat menstruasi sering dialami oleh wanita dibawah umur 30 tahun.
- Adanya Radang Panggul (PID)
Nyeri saat haid juga bisa di sebab adanya radang pada panggul. Infeksi pada organ reproduksi wanita yang dapat menyebabkan nyeri panggul.
- Adanya gejala Stenosis Serviks
Stenosis Serviks juga dapat menyebabkan nyeri saat menstruasi. Penyempitan leher rahim yang dapat menghambat aliran menstruasi, menyebabkan tekanan dan rasa sakit.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengatasi nyeri haid?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum beberapa obat untuk mengatasi nyeri haid, atau dismenore, terdapat berbagai obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:
- Feminax
Feminax adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri haid, termasuk kram perut dan sakit punggung. Obat ini mengandung kombinasi bahan aktif parasetamol dan ekstrak hiosiamin. Kandungan parasetamol dalam Feminax bekerja dengan meredakan nyeri.
- Ibuprofen
Ibuprofen merupakan salah satu obat yang dapat membantu meredakan nyeri haid sedang hingga berat. Ibuprofen bekerja dengan cara menurunkan produksi prostaglandin, zat yang menyebabkan nyeri dan kram saat haid. Ibuprofen juga dapat meredakan sakit kepala saat menstruasi.
Sebelum menggunakan obat-obatan ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.