Kartel Narkoba Bakar 1 Keluarga, Walkot: Hukum Berat Pelaku

Senin, 13 Agustus 2018
Walikota Makassar M Ramdan Pomanto

Makassar, sumselupdate.com – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto marah atas dibakarnya 1 keluarga terkait kartel narkoba. Danny mengatakan perbuatan para pelaku sangat keji dan harus dihukum seberat-beratnya.

“Saya kaget ternyata dibakar oleh orang hanya karena utang. Ini perbuatanya sangat keji dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” kata Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dikonfirmasi detikcom, Senin (13/8/2018).

Pemerintah Kota Makassar mengatakan narkoba merupakan musuh bersama lantaran berada di linkungan sendiri. Olehnya itu, peran RT/RW harus berperan aktif dalam penanganan narkoba. Termasuk melaporkan kepihak berwajib jika menemukan adanya peredaran narkoba di wilayahnya.

“Yang pertama, musuh kita bersama itu narkoba yang di mana di dalamnya ada di lingkungan sendiri. Maka diharapkan rt/rw Harus aktif,” ujarnya.

Advertisements

Selain itu, progran Jaga Kota yang ada ditingkat Kecamatan di Makassar juga harus aktif ikut berperan dengan mengelar patroli bersama.

“Kita ada program Jaga kota di Kecamatan. Kita masif kan lagi ini dengan partoli wilayah. Paling tidak bisa melihat wilayah mereka khususnya peredaran narkoba,” terangnya.

Sebelumnya, satu keluarga yang berjumlah 6 orang di Makassar tewas dengan cara dibakar oleh sekelompok pemuda. Para pelaku diperintahkan oleh seorang bandar narkoba dari dalam lapas.

Diketahui, salah seorang anggota keluarga yang menjadi korban memiliki utang piutang narkoba kepada bandar yang berada di lapas, atas nama Daeng Ampuh.

“Itulah kemudian menjadi penyebab mengapa yang bersangkutan (Daeng Ampuh) menyuruh melakukan pembakaran. Karena almarhum Fahri tidak membayar narkotika yang diambil dari tersangka Akbar Ampuh sebanyak 9 paket,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Irwan Anwar di Makassar.

Sebagaimana diketahui, Daeng Ampuh (napi narkoba) berniat membunuh Fahril. Sebab Fahril memiliki utang penjualan narkoba ke Daeng Ampuh. Daeng lalu menyuruh anak buahnya untuk menghabisi nyawa Fahril.

Caranya yaitu dengan membakar rumah Fahril. Tapi lima orang lainnya di rumah tersebut ikut mati terpanggang. Berikut ini enam yang tewas saat kebakaran pada 6 Agustus lalu:

1. H Sanusi 75 tahun
2. Hj Bondeng 70 tahun
3. Hj Musdalifa 40 tahun
4. Hijas 6 tahun
5. Mira 18 tahun
6. Fahril (bandar narkoba). (adm3/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.