PALI, Sumselupdate.com
Sebanyak 164 pejabat mulai dari eselon II, III, IV di ruang lingkup Pemerintahan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dikejutkan dengan diadakannya tes urine oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PALI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten PALI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Prabumulih.
Tes urine yang digelar tanpa sepengetahuan pejabat yang hadir dibungkus dalam acara paparan Penjabat Bupati PALI tentang Pengarahan Umum Tentang Kebijakan Pembangunan dan penyerahan Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) ke seluruh SKPD di Pemkab PALI.
Dari tes urine yang digelar, diketahui satu oknum Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang berinisial Y kabur sebelum tes urine dilaksanakan.
Mengetahui hal itu, Penjabat Bupati PALI, Drs.H Apriyadi, MSi segera menon aktifkan oknum Sekdin tersebut.
“Besok langsung saya buatkan SK nya, langsung saya non aktifkan oknum pejabat tersebut. Karena mangkir dari panggilan atasan,” kata Apriyadi dengan nada kesal.
Menurut Apriyadi, memiliki barang haram tersebut merupakan awal dari bencana. “Saya sering mendapatkan sms bahwa ada pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten PALI yang mengonsumsi narkoba. Untuk itu kita menggelar tes urine tanpa sepengetahuan mereka. Sudah tiga hari yang lalu kita koordinasikan dengan BNN Prabumulih,” bebernya.
Jika ada pejabat yang terbukti, mengonsumsi narkoba, maka pihaknya akan tegas menindaknya. “Ada dua hal yang bisa kita lakukan, kalau untuk pejabat yang hanya pengguna maka kita rehabilitasi, namun jika ada ikut terlibat dalam pengedaran maka akan dipidana. Bahkan kalau ada aturannya, akan kita pecat. Tidak ada gunanya memakai pejabat yang pengguna narkoba,” tegas mantan Kadinsos Provinsi Sumsel itu.
“Kalau kita ingin membersihkan masyarakat kita dari narkoba, maka yang harus kita bersihkan terlebih dahulu adalah aparatnya, baik itu kades, sekdes, kepala dinas dan sebagainya,” tutup Pria kelahiran Sekayu, 49 tahun yang lalu.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Prabumulih melalui Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Satrio mengatakan bahwa hasil tes urine tersebut bisa langsung diketahui.
“Dari hasil tes urine, kita bisa langsung ketahui dengan alat yang sudah kami bawa. Namun, jika ada yang terbukti maka akan kami panggil, dan pihak kami telah menyediakan panti rehabilitasi untuk penyembuhan,” tutur Satrio. (adj)