JIS Buka Program Beasiswa untuk 3 Siswa Sekolah Negeri di Jakarta

Jumat, 1 November 2019
Jakarta Intercultural School

Jakarta, sumselupdate.com – Jakarta Intercultural School (JIS) membuka kesempatan kepada siswa sekolah negeri di Jakarta untuk mengikuti program beasiswa Bhinneka Tunggal Ika (BTI).

Beasiswa senilai 600 Juta rupiah per tahun untuk setiap anak ini akan memungkinkan siswa menikmati seluruh fasilitas JIS sejak masuk hingga lulus, termasuk transportasi, makan, biaya sekolah, laptop dan pendukung pelajaran lain.

Bacaan Lainnya

“Sebagai salah satu sekolah terbaik di Indonesia, kami sangat serius dalam mencetak para pemimpin masa depan negeri ini. Dengan bantuan komunitas kami, JIS dapat menyediakan pendidikan berkualitas kepada anak-anak berprestasi yang memiliki masalah finansial   melalui program beasiswa Bhinneka Tunggal Ika. Inilah salah satu usaha kami dalam memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk dapat meraih impian terbesar dan memberikan yang terbaik kepada Indonesia dan dunia,” ujar Dr Tarek Razik, Ed.D, Head of School JIS.

JIS akan memberikan beasiswa BTI kepada tiga anak yang masih belajar di SMP kelas 2, 3 atau SMA kelas 1. Setelah lulus dari JIS, sekolah juga akan mencarikan beasiswa dari kampus dalam dan luar negeri, sehingga mereka dapat terus meraih pendidikan tertinggi.

Program ini telah menginjak tahun ketiga dan selalu mendapat sambutan antusias dari para siswa, orangtua dan sekolah negeri. Dan untuk meraih beasiswa ini, para siswa harus sesuai dengan kriteria yang dicari oleh JIS.

“Kami mencari siswa Indonesia yang bersekolah di sekolah negeri. Kandidat yang ideal memiliki keunggulan akademik dan akan siap meraih prestasi gemilang di JIS. Kami berusaha menemukan siswa yang bersemangat dan antusias dengan luasnya peluang yang ditawarkan JIS – 250 mata pelajaran, 150 aktivitas klub dan 16 cabang olahraga. Kami tidak mencari satu tipe siswa.

Peraih beasiswa BTI sebelumnya adalah pecinta seni, pegiat olahraga dan penggemar sains. Mereka semua unik, dan telah memberi warna penting dalam komunitas JIS. Dan para pelamar beasiswa juga harus memiliki antusiasme yang tinggi untuk bergabung dalam komunitas pembelajaran multikultural dengan 900 siswa sekolah menengah dari 70 negara, dan disatukan oleh misi bersama: belajar di Indonesia menjadi yang terbaik bagi dunia,” ujar Kathleen Ngkaion, Admissions Advisor, Jakarta Intercultural School.

Dengan bersekolah di JIS, peraih beasiswa akan memiliki pengalaman belajar luar biasa dalam lingkungan kampus yang dilengkapi perpustakaan modern, auditorium indoor dan teater pertunjukkan dengan teknologi terkini, lapangan sepak bola dan tennis, lab robotik dan masih banyak lagi.

Para alumni JIS yang telah memberikan kontribusinya kepada dunia, antara lain Senator Amerika Serikat Tammy Duckworth, Co-CEO Gojek Indonesia Kevin Aluwi, Jamie Aditya Graham dan Cinta Laura dari dunia hiburan, VP Marketing HaloDoc Felicia Kawilarang, atlet tenis nasional Justin Barki, BBC Asia Business Correspondent Karishma Vaswani dan masih banyak lagi.

Sesuai peraturan yang berlaku di JIS, sekolah tidak akan mengungkapkan identitas para pemenang kepada publik dan komunitas sekolah untuk menjaga privasi mereka.

“Saat ini saya bergabung dalam klub sains, debat dan strategi. Saya juga bergabung dalam klub pelayanan sosial yang fokus pada pengajaran dan mendukung anak-anak kurang mampu di Jakarta, bernama Gerakan Kepedulian. Saya sangat bersyukur dapat meraih beasiswa BTI. Dengan program ini, saya berusaha memberikan yang terbaik bagi dunia, memberikan kembali kepada masyarakat sambil menikmati proses meraih impian terbesar saya di JIS,” kata salah satu siswa peraih beasiswa BTI.

Apakah jurus meraih beasiswa BTI? Dina Sekar Vusparatih, Head of Indonesian  Educational Program, JIS, mengungkapkan bahwa nilai akademik yang tinggi bukan syarat mutlak.

“Pelamar beasiswa juga harus memiliki prestasi di bidang yang ia sukai, misalnya seni atau olahraga. Karena itu, segera kumpulkan penghargaan yang pernah diraih dan sertakan dalam pengajuan,” ujarnya. Menurutnya, siswa juga harus mampu berbahasa Inggris, memiliki jiwa kepemimpinan dan critical thinking serta mendapat dukungan besar dari keluarga.

Berdasarkan pengalaman, Dina menambahkan, para peraih beasiswa tidak mengalami kesulitan berarti saat belajar di JIS.

“Sekolah juga menyediakan waktu orientasi agar mereka dapat beradaptasi dan menyediakan pengajar khusus yang membimbing mereka jika mengalami masalah dalam proses belajar,” tambahnya. (rel)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.