Palembang, Sumselupdate.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024-2025, PT Pelindo Regional 2 Palembang telah mempersiapkan diri terutama menghadapi lonjakan angkutan penumpang utamanya Palembang-Bangka maupun sebaliknya.
“Terminal penumpang sudah kami siapkan mudah-mudahan tidak ada kendala yang kami khawatirkan hanya cuaca, kapal hanya satu saat ini jadwalnya seminggu tiga kali tapi nanti pada nataru, akan disedikan setiap hari, tapi jadwal pastinya sampai saat ini kami belum dapat,” ucap Darmawi, Direktur Komersial PT Pelindo Regional 2 Palembang usai melaksanakan media gathering bersama dengan tema ‘Sustainable Collaboration’, Selasa (10/12/2024).
Operasi pengamanan dalam masa masa nataru juga dibocorkan oleh Darmawi akan mulai diselenggarakan mulai Rabu mendatang (18/12/2024).
Di mana pengamanan nataru ini melibatkan stake holder terkait di antaranya Polri dan TNI, KSOP, Instansi kedinasan terkait.
“Kami berharap dan berdoa semoga cuaca akan baik sehingga masyarakat yang melakukan perjalanan pulang pergi dengan aman,” jelas Darmawi.
Terlepas itu, Direksi PT Pelindo Regional 2 Palembang juga mengajak awak media berkeliling di kawasan kerja mereka mulai dari Outlet Jasa angkutan penumpang hingga ke lokasi pembongkaran peti kemas.
“Di Boombaru ini, PT Pelindo memiliki 24 hektar lahan namun hanya 18 hektar yang dijadikan area operasi karena di tempat kami ini 18 kelembagaan juga yang berkantor di sini,” jelas Darmawi.
Selain itu, Darmawi menyampaikan PT Pelindo Regional 2 Palembang juga memiliki area kerja seluas 200 hektar berada di Sungai Lais.
Di mana di antaranya digunakan sebagai dermaga angkutan CPO sawit, dan yang terbaru adanya kontrak bersama dengan PT Indonesia Power guna pembangunan bahan baku pembangkit listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Kami sampaikan tidak bisa lagi mengembangkan Pelabuhan Boombaru, kami punya lahan 200 hektar di Sungai Lais dan sudah ada beberapa tenant yang melakukan di sana khususnya curah cair CPO dan kedepan kita sudah kerjasama dengan Indonesia Power membuat pabrik EBT dari limbah sawit menjadi briket untuk pembangkit listrik,” jelas Darmawi.
Kekinian disampaikan pula, pada angkutan peti kemas milik PT Pelindo Regional 2 Palembang saat ini lebih terfokus dengan bongkar muat getah karet.
Disebut Darmawi dari keseluruhan aktivitas bongkar muat peti kemas tersebut 80 persennya mengangkut getah karet.
“Kami sebelumnya sudah melakukan komunikasi dengan asosiasi pengusaha karet di Sumsel, sebetulnya ada penurunan produksi karena banyak perkebunan karet yang beralih ke kebun sawit karena mungkin mempertimbangkan harganya, tapi alhamdulillah ekspor karet dari Sumsel ini ada tambahan dari perbatasan Jambi, dan apabila tol Jambi itu tembus komoditi dari Jambi dapat transit di sini,” tutupnya.