PALI, Sumselupdate.com — Terhitung sejak Januari 2020 hingga saat ini ada sebanyak 101 titik api muncul di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Guna mengantisipasi bertambahnya bencana asap akibat kebakaran hutan kebun dan lahan (Karhutbunla) saat musim kering, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI terus menghimbau warga PALI untuk tetap waspada dan hindari membuat api sembarangan.
Kepala BPBD PALI, Junaidi Anuar menuturkan bahwa prakiraan dari BMKG puncak kemarau tahun ini terjadi pada pertengahan Agustus hingga Oktober 2020.
Untuk itu, pihaknya meminta keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga agar jangan sampai terjadi bencana Karhutbunla di Bumi Serepat Serasan.
“Kami tidak pernah bosan mengajak masyarakat untuk antisipasi timbulnya Karhutbunla yang berimbas adanya bencana asap.” ungkap Junaidi, Kamis (6/8/2020).
Junaidi menjelaskan, apabila ada api segeralah dipadamkan, jangan membuat api sembarangan serta apabila api tidak bisa dikendalikan, maka cepat hubungi call center 0812-8058-0666 atau hubungi Damkar karena musim kemarau baru dimulai.
Dari pantauan BPBD PALI, titik api atau hotspot sejak Januari sampai saat ini terdapat 101 titik api.l yang tersebar di lima kecamatan wilayah Bumi Serepat Serasan.
“Untuk itu kita harus waspadai bersama karena apabila sudah terjadi bencana itu merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
Dalam mengantisipasi bencana asap, BPBD bersama tim satgas terdiri dari TNI, Polri, Satpol.PP, Dinkes, PMI, Damkar, Manggala Agni serta sejumlah perusahaan siaga penuh.
“Kita siaga penuh untuk halau api supaya kabupaten PALI tahun 2020 ini terhindar dari bencana asap. Untuk itu mari kita hindari kegiatan yang memicu timbulnya api,” katanya. (adj)