Ini Tips Agar Anak Berani Bicara di Depan Umum

Minggu, 16 April 2017
ilustrasi

Palembang, Sumselupdate.com – Dalam kegiatan belajar, seringkali anak-anak di sekolah diberi tugas untuk tampil dan berbicara di depan publik, minimal di hadapan teman-teman sekelasnya. Tugas seperti ini tentunya bukan masalah bagi anak-anak yang memang hobi tampil dan memiliki kemampuan berbicara. Lantas, bagaimana nasib anak yang tergolong pendiam?

Terkait masalah tersebut, orang tua tak perlu khawatir. Sebab, seperti halnya kemampuan berhitung, keterampilan berkomunikasi itu sejatinya bisa dipelajari. Di sini, para orang tua hanya perlu membimbing anak sesuai dengan karakter dan teknik belajar yang ia miliki. Untuk itu, seperti dikutip dari parenting.co.id, orang tua dapat melakukan tips bimbingan sebagai berikut.

Bacaan Lainnya

Tipe Pembelajar Auditori (Mengandalkan Pendengaran)

Ajak bercakap-cakap. Mulailah pembicaraan dengan bercerita tentang apa saja, misalnya isi buku yang sedang Anda baca, pengalaman pribadi, atau pengalaman teman Anda. Uraikan kisah Anda dengan narasi dan urutan kronologis yang jelas agar si kecil terbiasa menyusun kalimat secara efektif. Meski terlihat cuek, yakinlah bahwa ia sebenarnya memerhatikan Anda.

Ajukan pertanyaan terbukaseperti, ”Kakak tadi belajar apa di sekolah?” Dari cara ini, Anda berpeluang mendapat jawaban yang lebih bervariasi. Ini akan berbanding terbalik manakala Anda memberikan pertanyaan tertutup, seperti, ”Tadi Abang senang nggak di sekolah?” Jika anak lambat merespons, sebaiknya pancing lagi dengan pertanyaan yang lebih spesifik, seperti, ”Teman Kakak yang main ayunan tadi, siapa saja?”

Rekam penampilannya. Ajak anak menyanyi, membaca puisi, atau membaca cerita. Lalu, rekamlah penampilannya. Anak-anak biasanya senang mendengar suaranya sendiri. Karena itu, ia pun akan tambah semangat memberi penampilan yang lebih baik lagi di lain waktu.

Plesetan cerita buku. Pilih salah satu buku favorit si kecil, lalu bacakan cerita tersebut untuknya. Hanya saja, gantilah alur ceritanya sesuai keinginan Anda. Lihat, apakah anak akan mengoreksi ‘kesalahan’ Anda dan menceritakan kembali versi yang sebenarnya.

Tipe Pembelajar Visual (Mengandalkan Pengamatan)

Videokan penampilannya. Lakukan ini ketika anak sedang membaca cerita atau melakukan penampilan apa pun. Biar lebih ceria, orang tua bisa memintanya memakai kostum sesuai karakter cerita. Kemudian tontonlah video tersebut bersama-sama, dan pujilah penampilannya. Abaikan kesalahan kecilnya, seperti salah pengucapan. Dengan cara ini, Anda berarti telah berhasil menumbuhkan keberanian si kecil tampil di depan orang lain.

Menceritakan kembali. Minta anak untuk menceritakan kembali film atau acara televisi favoritnya. Ini diperlukan untuk menarik minat anak bercerita. Sambil menyimak ceritanya, lontarkanlah pertanyaan yang lebih mendetail, seperti mengapa tokoh utamanya tadi marah-marah atau sedih.

Buku tanpa kata-kata. Buku cerita bergambar yang tidak dilengkapi tulisan merupakan media yang ampuh untuk merangsang kemampuan bercerita si buah hati, sekaligus mengembangkan imajinasinya. Jikapun tidak berhasil menemukannya di toko buku, Anda juga bisa memanfaatkan buku mewarnai atau halaman iklan di majalah.

Tipe Pembelajar Kinestetik (Mengandalkan Pengalaman Fisik)

Terjun ke alam. Ajak anak berjalan-jalan. Jangan lupa, bawalah toples atau kantong untuk mengumpulkan ‘harta karun’ di sepanjang jalan seperti batu berbentuk aneh, kerang, bunga, daun kering, dan lain-lain. Sampai di rumah, ajak anak membongkar hasil buruannya, dan menceritakan kembali keunikan benda-benda tersebut.

Pentas drama keluarga. Buatlah naskah singkat dan ajak anak menampilkan drama bersama keluarga. Rekamlah pementasan tersebut. Selanjutnya, tonton kembali, sembari mengajak anak menceritakan kronologis ceritanya.

Mengarang cerita. Buatlah permainan ‘cerita bersambung’ bersama keluarga. Anda bisa memulai dengan, “Pada suatu hari, hiduplah seorang anak yang tinggal di Planet Mars bersama keluarganya…,”. Lalu, biarkan anggota keluarga lain melanjutkan ceritanya, termasuk anak. (shn)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait