Baturaja, Sumselupdate.com -Hujan deras yang mengguyur Kota Baturaja pada Sabtu (23/7) sekitar pukul 22.30 membuat ratusan peserta Jambore Pemuda Daerah (JPD) se-Sumsel 2016 yang memadati halaman GOR Baturaja, Kabupaten OKU saat mengelar ajang malam pentas seni budaya, mendadak bubar. Sementara ratusan lainnya belum bisa istirahat lantaran tenda yang menjadi tempat menginap mereka kebanjiran.
Pantauan di lapangan, pada malam kedua itu, ratusan peserta JPD putra maupun putri lari tunggang langgang mencari tempat berteduh.
Panggung mendadak gelap. Hiburan dihentikan saat peserta JPD dari Kabupaten Lahat tampil, para peserta terlihat sibuk memindahkan barang dan pakaian dari dalam tenda ke dalam GOR Baturaja.
Para peserta ini terlihat termangu memeluk lutut di teras GOR Baturaja. Mereka terlihat kedinginan, sembari menanti hujan reda untuk memasuki tenda mereka kembali.
“Kami nggak bisa masuk tenda. Untuk sementara kami istirahat di teras gedung GOR ini dulu. Sampai hujan reda dan tidak ada lagi genangan air di sekitar tenda,” kata seorang peserta.
Menurutnya, di dalam tenda mereka tergenang air. Untuk itu mereka mengungsikan barang-barang agar tidak terendam banjir.
“Kalau tendanya sih memang bagus tidak bocor juga nyaman ditempati. Tetapi genangan air di sekitar tenda yang mengganggu bahkan masuk ke dalam tenda. Makanya kami memindahkan barang-barang di dalam tenda ke halaman Gedung GOR ini agar tidak basah,” ceritanya.
Tidak hanya itu, dikabarkan salah satu peserta tuan rumah mengalami kecelakaan pada kepala pada malam itu sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
“Memang benar ada yang celaka kena benturan dinding saat hendak masuk gedung. Mungkin badannya ketinggian”, kata Kabid Pemuda Disporabudpar OKU, Iwan Setiawan kepada wartawan seraya mengatakan jika kini korban sudah ditangani.
Sementara itu, pentas seni atraksi atau tampilan para peserta cukup memukau penonton dan juri. Tak heran tepuk tangan dan suara riuh dukungan pecah di sekitar panggung.
Misalnya, OKI menampilkan lagu daerah berjudul Sungai Babatan dari Pedamaran OKI. Lirik-lirik lagu yang dibawakan terasa merinding. Lirik lagu mengisahkan, kehidupan terdahulu masyarakat setempat yang berjuang dan salah satunya mengandalkan Sungai Babatan untuk memenuhi perekonomian.
Tampilan dari OKU Selatan juga tidak kalah menarik. Penampilan pantun Batang Hari Sembilan sejenak membuat penonton terdiam. Suaranya indah melantunkan syair-syair cerita rakyat terdahulu.
“Malam ini giat pentas seni budaya. Ini malam kedua. Masing-masing daerah dalam pentas seni budaya ini bebas menampilkan apa saja. Mulai dari menari, menyanyi hingga drama cerita adat daerah masing-masing,” kata Kabid Pemuda Disporabudpar OKU, Iwan Setiawan.
Selanjutnya, kata Iwan setelah pentas seni ini, berikutnya akan dilanjutkan, lomba poco-poco/senam kreasi pemuda, lomba olahraga tradisional, lomba penyajian masakan tradisional dan penyelenggaraan outbond.
“Untuk semua kegiatan kita gelar di GOR Baturaja kecuali kegiatan outbond yang kita gelar di Dodiklatpur.” ungkap Iwan. (yan)