Gelar PkM, Dosen Prodi Penmas FKIP Unsri Beri Penyuluhan Pencegahan Stunting Kepada Kaum Ibu

Tim PkM Dosen Prodik Penmas FKIP Unsri berfoto bersama usai kegiatan yang mengambil tema Pemberdayaan Perempuan Usia Subur Dalam Pencegahan Stunting Anak di Desa Limbang Jaya II Ogan Ilir, Sabtu (27/8/2022).

Inderalaya, Sumselupdate.com – Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Masyarakat (Penmas) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Limbang Jaya II, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan pada Sabtu (27/8/2022).

Kegiatan PkM dengan melibatkan mahasiswa ini difokuskan kepada kaum ibu-ibu rumah tangga usia subur dalam bentuk memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam mencegah stunting pada anak.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim PkM Dra Evy RK Waty, MPd, PhD menjelaskan PkM ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya sebagai bentuk perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Nah, untuk di Desa Limbang Jaya II, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, PkM ini dilaksanakan oleh tiga dosen Prodi Penmas FKIP Unsri masing-masing Dra Evy RK Waty, MPd, PhD, Shomedran, SPd, MPd, Dian Sri Andriani, SPd, MS, dan beberapa mahasiswa.

Menurutnya, PkM dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam mencegah stunting pada anak, sangat penting.

Hal tersebut dikarenakan hingga kini, masalah anak stunting masih menjadi momok menakutkan dan menghantui anak-anak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Dikatakan Evy RK Waty, tujuan kegiatan PkM ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman dengan bentuk penyuluhan dalam upaya pencegahan stunting.

“Tujuannya agar masyarakat mengetahui berbagai macam penyebab dan dampak yang ditimbulkan serta mampu melakukan pencegahan dini,” katanya.

Saat menyampaikan materinya, Evy menjelaskan setidaknya terdapat beberapa faktor penyebab stunting, yakni faktor genitik, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan.

Faktor lainnya, kata Evy,  terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan), Post Natal Care, dan pembelajaran dini yang berkualitas.

“Faktor terakhir kurangnya akses rumah tangga/keluarga untuk makanan bergizi disebabkan oleh harga makanan bergizi masih tergolong mahal,” jelasnya.

Evy mengingatkan dalam upaya pencegahan stunting adanya asupan gizi dengan ketahanan pangan, lingkungan sosial, dan lingkungan kesehatan yang baik serta lingkungan pemukiman yang sehat.

“Melalui kegiatan ini kita berharap semua pihak baik itu pemerintahan desa, posyandu, dan masyarakat dapat bersinergi untuk terus memberikan layanan terbaik khususnya bagi ibu yang sedang hamil dan anak-anak, sehingga benar-benar dapat membantu dalam pecegahan stunting secara berkelanjutan,” harapnya.

Plh Kepala Desa Limbang Jaya II, Muslimin menjelaskan jika peserta dari kegiatan PkM ini terdiri dari unsur PKK, posyandu, dan masyarakat sekitar yang berjumlah 29 orang.

Muslimin mengapresiasi kegiatan PkM ini dan mengucapkan terima kasih atas dipilihnya desa yang dipimpinnya itu untuk lokasi pelaksanan PkM dosen Prodi Penmas FKIP Unsri. (rel)

 

Yuk bagikan berita ini...

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.