Duh, Belasan Siswa SD di Cianjur Positif HIV/AIDS, Diduga Tertular dari Orangtuanya

Sabtu, 3 September 2022
Ilustrasi HIV/AIDS

Cianjur, Sumselupdate.com – Kabar mengejutkan dari Cianjur. Sebanyak 12 orang siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat positif terpapar HIV/ AIDS. Diduga, sebagian besar anak yang positif, tertular dari kedua orangtua mereka.

Menanggapi hal itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur pun cepat bergerak dan merespon fenomena itu.

Bacaan Lainnya

Sekretaris KPA Cianjur, Hilman menyatakan bahwa belasan siswa yang positif HIV/ AIDS tersebut, rata-rata duduk di bangku kelas 5 dan 6b, atau berkisar di usia 10 hingga 12 tahun.

“Terdata KPA ada sebanyak 12 siswa yang tersebar di sejumlah SD di Kabupaten Cianjur. Mereka terpapar dari orang tuanya masing-masing,” ucapnya seperti dikutip dari suara.com jaringan nasional sumselupdate.com.

Setelah dilakukan pemeriksaan VCT atau test sukarela orangtuanya. Belasan murid tersebut diketahui terpapar HIV/ AIDS.

“Sebagian besar dari siswa yang terpapar ini merupakan anak yatim piatu. Karena orangtuanya sudah pada meninggal, karena AIDS,” kata dia.

Ia menuturkan, anak-anak yang terkena HIV rata-rata dari keluarga yang tidak mampu, dan saat ini tinggal bersama nenek dan kerabat orang tuanya.

“Jadi mereka itu terpapar sejak lahir yang ditularkan dari orang tuanya. Kasus IRT (ibu rumah tangga) yang positif HIV di Cianjur sendiri memang terbilang tinggi. Rata-rata mereka tertular dari suaminya,” ucap dia.

Selain menjamin pasokan obat yang harus rutin dikonsumsi oleh mereka, jelas Hilman, KPA Cianjur juga sembari menggalang donasi untuk membantu pemenuhan biaya sekolah dan kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Tapi alhamdulillah ada warga yang bersedia membantu secara rutin, baik bantuan uang juga kebutuhan sehari-hari, seperti paket sembako,” kata dia.

Sejauh ini, kata Hilman, rata-rata anak yang terkena HIV/AIDS kondisinya sehat, namun mereka tidak mengetahui sebagai ODHA. Hilman pun menyebut, HIV/AIDS itu tidak mematikan. Tetapi, bisa mematikan jika ada penyakit penyerta.

“HIV/AIDS itu tidak berbahaya, yang berbahaya itu kalau ada penyakit penyertanya dan pola hidup yang kurang sehat,” ucap dia.

Sementara itu, Pengelola Program KPA Kabupaten Cianjur, Silmi Kaffah menyebut, tren HIV/AIDS di Cianjur meningkat. Sepanjang 2022 hingga Juni jumlah penderita HIV/AIDS di Cianjur mencapai 119 orang.

Menurutnya, jumlah tersebut lebih besar dari tahun sebelumnya, sehingga tren kasus HIV/AIDS menunjukkan peningkatan yang mencolok.

“Sepanjang 2021 ada 109 orang. Sekarang baru setengah jalan angkanya sudah mencapai 119 orang, dan diprediksi terus naik sampai akhir tahun,” kata Silmi. (adm3/sur)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.