PALI, Sumselupdate.com – Meningkatnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dalam setiap harinya di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) membuat Tugus Tugas (Satgas) Terpadu Kabupaten PALI mempertimbangkan opsi untuk lockdown.
“Untuk sekarang kita belum ada ke arah situ (lockdown-red), karena sementara ini kita masih menunggu instruksi atasan serta pihak pusat,” ungkap Junaidi Anuar, Ketua Satgas Terpadu Corona Kabupaten PALI, Selasa (31/3/2020).
Menurut Junaidi, pertimbangan itu mengingat semakin hari kian bertambah jumlah ODP serta Orang Tanpa Gejala (OTG) di Bumi Serapat Serasan.
Di mana, berdasarkan data pada tanggal 28 Maret 2020 ada sebanyak 525 warga masuk kategori ODP.
Sementara, Selasa (31/3/2020) jumlah tersebut kian meningkat, dengan 650 ODP, artinya per hari bisa bertambah seratus orang
“Banyak warga kita pulang dari rantau. Sehingga kita minta untuk tetap menahan diri di rumah selama 14 hari ke depan. Sementara warga yang belum pulang diharap lebih baik jangan pulang dulu,” ungkap Junaidi.
Selain itu, mengatasi maraknya penyebaran serta mengantisipasi Corona Virus Desease 2019 atau Covid-19 pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan ke daerah-daerah yang dianggap penyebaran virus secara massal.
“Kita melibatkan seluruh lapisan, baik TNI, Polri, stekholder, pengusaha serta masyarakat karena bencana adalah urusan bersama,” katanya.
Sementara itu, pihaknya melakukan seluruh sosialisasi ke seluruh wilayah Kabupaten PALI.
“Kami juga membuat Pos Pantau di enam (enam) titik penjuru gerbang masuk ke Kabupaten PALI,” katanya.
“Kami dari Gugus Tugas Covid-19 PALI juga akan menyiapkan tempat karantina atau isolasi, yakni diwacanakan di SLB Talang Kerangan, Gedung SMA Unggulan dan RS Pratama. Namun kita masih menunggu kebijakan Bapak Bupati,” ujarnya.
Sementara itu, Juru bicara Gugus tugas penanggulangan Covid-19 Kabupaten PALI, dr Zamir menyatakan bahwa dua warga PALI yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) negatif terpapar virus corona setelah melalui cek menggunakan alat rapid test pada Selasa sore (31/3).
“Setelah dilakukan rapid tes di RSUD Talang Ubi, dua warga ODP negatif,” kata dr Zamir.
Rapid test untuk kedua kalinya terhadap warga ODP tersebut bakal dilakukan satu minggu kemudian. “Rapid test tidak bisa dilakukan langsung dua kali, tetapi harus ada jeda satu minggu,” terangnya. (adj)