Dua Kali Kalah di Kandang, Kas Hartadi Optimis Tiket Delapan Besar Diraih Sriwijaya FC

Rabu, 2 Oktober 2019
Pelatih SFC Kas Hartadi

Palembang, Sumselupdate.com – Hasil kurang memuaskan diraih Sriwijaya FC kala menjamu PSMS Medan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (1/10/2019). Bermain di kandang sendiri, Laskar Wong Kito justru takluk 1-2.

Kekalahan di laga Derby Andalas ini tidak hanya menjadi yang kedua secara beruntun bagi Sriwijaya FC, namun juga kekalahan kedua di hadapan para pendukungnya.

Kekalahan pertama Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring kala menjamu Persita Tangerang pada Sabtu (13/7/2019). Kala itu, Hapit Ibrahim Cs takluk 0-2.

Sementara saat bertandang ke markas Persiraja Banda Aceh pada Jumat (27/9/2019) atau sebelum menjamu PSMS, Elang Andalas juga menelan kekalahan 0-1.

Advertisements

Gagal menambah angka di dua laga terakhir membuat posisi Sriwijaya FC di klasemen sementara Liga 2 wilayah barat belumlah aman.

Berada di peringkat kedua dengan koleksi 37 poin dari 20 laga, Sriwijaya FC masih sangat mungkin dikejar.

Sriwijaya FC kini hanya berselisih lima angka dari PSCS Cilacap diurutan keempat, batas akhir lolos ke delapan besar.

Sriwijaya FC juga masih mungkin dikejar PSMS di urutan kelima dengan selisih enam angka. Di mana kedua tim memiliki jumlah pertandingan sisa lebih banyak.

Meski demikian, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, mengaku tetap optimis satu tiket ke babak delapan besar menjadi milik timnya.

Dia akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat meraih kemenangan di dua laga terakhir.

Terutama kala menjamu Bandung United di Stadion Jakabaring, pada Senin (7/10/2019).

Sedangkan di laga terakhir kala melawat ke markas Babel United, Sabtu (12/10/2019), dia berharap anak asuhnya tidak kehilangan angka.

“Kita masih ada dua pertandingan lagi yang harus dimaksimalkan. Terlebih untuk di kandang, kita harus bisa memenangkan pertandingan,” kata Kas Hartadi, Rabu (2/10/2019).

Dari evaluasi di laga terakhir, Kas menyebut masih banyak kekurangan yang harus dibenahi, terutama masalah transisi. Dia menilai para pemainnya masih lambat dalam pergerakan dari menyerang ke bertahan.

“Transisi masih kurang cepat. Ketika diserang lawan, pemain lambat turun untuk menutup pertahanan. Selain itu fokus di menit-menit awal pertandingan juga sangat berpengaruh,” ujarnya. (tra)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.