Muaraenim, Sumselupdate.com – Sungguh tragis akhir hidup Wahyudi Irfan (33) bin Rahmat. Di bulan suci Ramadhan ini yang seharusnya momen memperbaiki diri, malah justru nekad gantung diri lantaran dipresi akibat faktor ekonomi.
Wahyudi nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di dalam ruang makannya yang berada di Jalan Simpang 4 Parigi No 28 Talang Jawa, RT 03, RW 04, Kelurahan Pasar Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, Kamis (7/5/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.
Kapolres Muaraenim AKBP Donni Eka Syaputra, SH, SIK, MM melalui Kapolsek Lawang Kidul AKP Azizir Alim, SH, MM mengatakan peristiwa gantung diri ini bermula ketika istri korban Meigi Yanti hendak menuju ke ruang makan.
Tiba-tiba istri korban melihat tubuh korban sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali tambang warna orange yang terkait di leher suaminya.
Melihat pemandangan memilukan itu, Meigi Yanti menjerit minta tolong hingga tetangga dekat rumah korban langsung menuju ke rumah korban.
Brsama warga sekitar untuk melakukan pertolongan terhadap Wahyudi yang tubuhnya sudah dingin dan kaku itu.
“Kita telah mengamankan barang bukti di TKP berupa tali tambang warna orange dengan panjang lebih kurang tiga meter, satu buah pisau carter warna orange, satu stel baju korban pada saat melakukan gantung diri,” ungkapnya.
Selanjutnya Azizir mengungkapkan saat dilakukan olah TKP di rumah korban keadaan korban masih tergantung dengan posisi leher terikat tali tambang dan tergantung di atap kayu ruang makan di dalam rumah korban.
“Saat kita temukan korban hanya menggunakan celana pendek warna hijau bermotif abu-abu dan menggunakan baju kaos oblong bermotif loreng dan masih dalam posisi tergantung,” ujarnya.
Saat korban diturunkan lanjut Azizir, aggotanya dibantu pihak Puskemas Lawang Kidul melakukan pemeriksaan fisik, didapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Setelah kita turunkan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan terdapat luka leher akibat jeratan tali, di kemaluan korban mengeluarkan cairan sperma dan di dubur korban mengeluarkan kotoran. Dan dari hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya tanda tanda akibat kekerasan di sekujur tubuh korban,” urai Kapolsek Lawang Kidul.
Terakhir diungkapkan Azizir berdasarkan keterangan dari istri korban Meigi Yanti, bahwa selama ini korban sering melamun diduga korban mengalami depresi akibat korban sudah tidak bekerja lagi.
“Korban ini sering melamun pasca tidak bekerja lagi dari keterangan istrinya dan dugaan korban nekat gantung diri ini masalah ekonomi. Maka dari itu juga pihak keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban tersebut yang dituangkan dalam Surat Pernyataan yang diketahui oleh pihak pemerintah setempat,” pungkasnya. (dan)