Dampak Pandemi Covid-19, Getaran Bumi Berkurang Drastis

Sabtu, 25 Juli 2020
Ilustrasi.

London, Sumselupdate.com – Dunia menjadi jauh lebih sunyi, getarannya berkurang, menurut kaca mata ilmiah selama berlangsungnya pandemi Corona sampai saat ini.

Periset mengungkap bahwa getaran di Bumi yang diakibatkan oleh aktivitas manusia merosot drastis saat diberlakukannya lockdown oleh banyak negara.

Bacaan Lainnya

Dikutip detikINET dari Guardian, catatan menyeluruh dari stasiun seismik seluruh dunia menunjukkan jika suara bising frekuensi tinggi dan getaran di Bumi yang disebabkan operasional pabrik, lalu lintas, kegiatan olahraga ataupun aktivitas manusia lain turun sampai 50% saat dilakukan pembatasan untuk mencegah penularan virus Corona.

“Anda bisa melihat hal ini sebagai semacam gelombang. Dan kemudian Anda dapat melihatnya menjadi senyap seiring waktu, dimulai China pada akhir Januari dan kemudian bergerak ke Italia dan lainnya di Maret dan April,” kata Stephen Hicks, ahli seismologi Imperial College, London.

Para periset menganalisis jejak dari jaringan 268 sensor seismik di 117 negara dan menemukan suara bising yang disebabkan manusia menurun pada 185 di antaranya. Penurunan paling besar ada di kota sibuk semacam New York dan Singapura, tapi bahkan di stasiun terpencil pun terpantau hal yang kurang lebih sama.

“Keadaan Bumi menjadi senyap ini belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya sampai dulu waktu data seismik terus tercatat,” ujar Thomas Lecocq, periset pertama fenomena ini dari Royal Observatory of Belgium.

Bagi para peneliti dan pihak terkait, kesunyian Bumi ini merupakan kesempatan besar untuk menggelar riset yang tak bisa dilakukan sebelumnya.

Pasalnya saat suasana begitu ramai, pemantauan terhadap risiko geologi bahaya gempa bumi, gunung berapi sampai tanah longsor lebih sukar karena tertutup oleh kebisingan. Kini, pemantauan semacam itu lebih mudah karena Bumi lebih sunyi.

“Pada perkotaan dengan bahaya geologi seperti gempa Bumi, gunung berapi atau tanah longsor, kami ingin memonitor dan mungkin mendapat peringatan. Tapi dengan meningkatnya kebisingan manusia, menjadi semakin sukar untuk melihat sinyal kecil itu,” cetus Hicks. Pandemi Corona telah mengubahnya meski mungkin hanya untuk sementara. (dtf)

 

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.