Laporan: Marwan Azhari
Muratara, Sumselupdate.com – Diduga dipicu masalah ketersinggungan diusir saat rapat proyek pengeboran minyak, kakak beradik Arwan dan Ariansyah mengeroyok Muhammad Abadi (45), warga Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), hingga tewas.
Pengeroyokan menggunakan senjata tajam tersebut menyebabkan adik kandung Bupati Muratara Muhammad Abadi meninggal dunia.
Korban mengembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke Puskesmas Bingin Teluk, dengan luka bekas sajam di tubuh. Dalam kejadian tragis itu, salah seorang korban yakni Deki hanya menderita luka di tangan.
Peristiwa menggemparkan itu terjadi, Selasa (5/9/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.
Berdasarkan informasi di lapangan peristiwa bermula dari rapat yang dilakukan di rumah saksi Pandit dan dihadiri oleh Akim dan tiga orang rekannya (belum diketahui namanya).
Kemudian Pandit, Camat Rawas Ilir Husin, PJ Kades Belani Paisol, Pol-PP Kecamatan Rawas Ilir Yansah, Muhammad Abadi, Deki, Sandy, Erwin, Toni, Edi, dan Sumarta.
Pada saat berlangsung rapat, datang pelaku Arwan masuk ke dalam rumah Pandit. Namun tak berselang lama disuruh keluar oleh korban Muhammad Abadi karena menurut korban bahwa ini rapat internal.
Sehingga Arwan dipersilahkan menunggu di luar. Karena merasa diusir, Arwan merasa tersinggung dan terjadi keributan antara Arwan dan Deki tetapi dipisah oleh korban.
Kemudian Arwan pergi meninggalkan rumah Pandit. Beberapa saat kemudian, Arwan datang kembali dengan menggunakan mobil Mitsubishi Xpander warna silver bersama kakak kandungnya yakni Ariyansyah dengan membawa senjata tajam jenis parang.
Tak lama Kemudian, terjadi keributan di mana Arwan membacok Deki dan mengenai tangan kiri dan kanan Deki.
Selanjutnya Deki berlari masuk ke rumah Pandit. Melihat kejadian tersebut, korban Muhammad Abadi keluar dari rumah Pandit dan terjadilah pengeroyokan korban oleh Arwan bersama Ariansyah di luar rumah Pandit.
Akibat peristiwa itu Muhammad Abadi mengalami luka bacok di bagian muka dan sekujur tubuhnya, sehingga tergeletak di lantai. Kejadian pengeroyokan tersebut disaksikan oleh Dede, Erwin, dan Toni.
Selanjutnya Arwan dan Ariyansyah pergi meninggalkan lokasi dengan mobil. Sementara korban Muhammad Abadi dan Deki langsung dibawa ke Puskesmas Bingin Teluk oleh Dede.
Namun takdir berkata lain, Muhammad Abadi meninggal dunia diduga kehabisan darah.
Sedangkan Deki mengalami luka pada bagian tangan kanan bagian jempol putus dan tangan kiri jari telunjuk putus.
Masih menurut sumber di lapangan setelah kejadian tersebut, sekitar pukul 21.00 WIB, massa melakukan pengerusakan dua unit rumah yaitu milik Mat (orang tua dari Arwan dan Ariansyah), dan rumah milik Arwan.
Selanjutnya melakukan pembakaran rumah milik Lukman (kakak kandung Arwan dan Ariasyah) yang biasa ditempati oleh Arwan, pembakaran rumah dan bedeng Amir (kakak kandung Arwan dan Ariansyah).
Sekitar pukul 22.00 WIB, kobaran api di rumah Lukman sudah mulai mati, sementara api di rumah Amir mulai mati sekitar pukul 22.20 WIB dan dibantu oleh mobil pemadam kebakaran dari PT SRMD.
Selanjutnya sekitar pukul 23.30 kembali terjadi pembakaran dua unit rumah yaitu rumah milik Arifin (kakak kandung Arwan dan Ariyasyah) dan rumah milik Ariansyah.
Sementara itu salah seorang Camat yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan bahwa yang meninggal dunia tersebut adalah adik kandung Bupati Muratara.
“Benar yang meninggal dunia tersebut adik kandung Bupati Muratara,” paparnya. (**)