Bom Bunuh Diri Meledak di Filipina Selatan, Belasan Orang Tewas

Selasa, 25 Agustus 2020
Bendera resmi negara Filipina

Manila, Sumselupdate.com – Militan muslim yang bersekutu dengan ISIS melakukan serangan bom bunuh diri di Filipina Selatan. Sebanyak 14 orang tewas dan 75 tentara, polisi, serta warga terluka.

Seperti dilansir AP, Senin (24/8/2020), serangan ekstrimis ini disebut yang terburuk pada tahun ini. Komandan Militer daerah Letjen Corleto Vinluan mengatakan, pengeboman itu dilakukan di tengah pandemi.

“Sebagian besar korban, termasuk anak-anak, tewas dan terluka dalam serangan pertama, ketika sebuah bom yang dipasang di sepeda motor meledak di dekat dua truk tentara yang diparkir di depan toko kelontong dan toko komputer di Jolo,” kata Vinluan.

“Itu adalah alat peledak improvisasi yang dibawa oleh kendaraan yang meledak saat tentara kami melakukan pemasaran,” imbuhnya.

Advertisements

Ledakan berikutnya datang dari seorang wanita yang terjadi satu jam kemudian. Seorang tentara hingga polisi setempat terluka. Pelaku pengeboman ini disebutkan datang dari toko makanan ringan yang mendekati tentara.

“Tiba-tiba meledakkan dirinya sendiri.”

Penembak jitu dikerahkan di daerah itu untuk berjaga-jaga terhadap lebih banyak pelaku pengeboman saat para korban dibawa ke ambulans. Bom ketiga yang tidak meledak dilaporkan ditemukan di pasar umum. Wilayah Jolo langsung diisolasi oleh aparat dan polisi.

Juru bicara kepresidenan Harry Roque mengutuk pemboman itu. Pengeboman pertama dilakukan di dekat alun-alun kota dan katedral di provinsi Sulu Selatan.

Tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tetapi militer menyalahkan komandan militan Abu Sayyaf, Mundi Sawadjaan yang dikaitkan dengan bom bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir di Sulu.

Pejabat militer mengatakan minggu lalu Sawadjaan telah merencanakan pemboman di Sulu dengan menggunakan dua wanita sebagai pelaku penyerangan bunuh diri. Pasukan militer sedang melakukan operasi rahasia untuk mencari dan menangkap Sawadjaan dan pelaku bom bunuh diri pada bulan Juni.

Sementara itu, militer telah melancarkan serangan selama bertahun-tahun terhadap Abu Sayyaf. Pejuang bersenjatanya telah menyusut menjadi beberapa ratus dalam beberapa tahun terakhir karena menyerahkan diri, termasuk seorang komandan utama, Abduljihad Susukan.

Susukan diketahui menyerahkan diri ke pihak berwenang dua minggu lalu setelah terluka dalam pertempuran. Susukan disalahkan atas penculikan dan pemenggalan sandera, termasuk turis asing.

Pejabat militer menduga pemboman hari ini sebagai bagian pembalasan atas penahanan Susukan yang sekarang dalam tahanan polisi dan menghadapi berbagai tuduhan pembunuhan dan penculikan. (adm3/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.