Awas, ‘Termakan Hoaks’!

Kamis, 26 November 2020
Sosiolog UIN Raden Fatah Palembang Dr. Syawaludin dalam diskusi Webinar menyampaikan pandangannya, Kamis (26/11/2020).

Palembang, Sumselupdate.com – Dalam suasana penuh ketidakpastian sosial ekonomi di tengah Covid-19, masyarakat diharapkan cerdas dan bijak dalam menerima informasi ataupun isu global yang bisa berdampak pada sosial ekonomi di tingkat lokal.

“Derasnya arus informasi global jika tidak disaring dengan baik bisa merugikan. Untuk itu, kita sebagai penerima informasi harus bijak,” ujar Sosiolog UIN Raden Fatah Palembang Dr. Syawaludin dalam diskusi Webinar, Kamis (26/11/2020).

Menurutnya, ada beberapa informasi global yang bisa berdampak pada sosial ekonomi, jika tidak atasi akhir-akhir ini yang tergambar dalam diskusi.

Misalkan soal hoaks Covid-19, atau isu tuduhan eksploitasi perempuan dari kalangan eropa untuk sawit Indonesia, serta buntut pernyataan Presiden Perancis Macron soal Nabi Muhammad, sehingga menimbulkan reaksi pemboikotan produk asal Prancis, yang menyebar secara global, hingga ketatanan sosial masyarakat muslim dunia termasuk di Indonesia.

Advertisements

“Situasi ini dalam konteks lokal masyarakat harus bijak dalam menerima informasi, sehingga kita tidak dirugikan atas dampak isu global tersebut,” tegas Intelektual NU Sumatera Selatan ini.

Lanjut Syawal, alangkah baiknya dengan derasnya informasi global, justru bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi lokal.

“Dengan keunggulan zero Konflik di Sumsel bisa jadi modal untuk bisa bangkit dari Covid-19. Kita lihat peran tokoh agama, dan masyarakat di Sumsel sudah efektif untuk menjaga zero konflik di Sumatera Selatan, dalam merespon isu global termasuk isu pemboikotan produk dampak pernyataan Presiden Perancis ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Apindo Sumsel Sumarjono Saragih menilai, isu global terkait kampanye negatif kalangan eropa soal sawit Indonesia perlu disikapi terutama bagi pengambil kebijakan. Sawit ini, lanjut Sumarjono, menjadi keunggulan Sumatera Selatan dan juga Indonesia.

“Isu negatif soal sawit Indonesia. Ini sebagai upaya mendegradasi Sawit Indonesia yang punya potensi dimasa akan datang terkait energi terbarukan. Untuk itu peran pengambil kebijakan menjadi penting,” ujarnya.

Dia menambahkan, secara global Sumatera Selatan punya potensi lebih baik, untuk bisa bangkit lebih cepat dari dampak sosial ekonomi akibat Covid-19 terutama kalangan UMKM.

“Selain potensi lokal sawit dan karet, UMKM juga bisa jadi andalan. Era informasi global yang begitu deras bisa digunakan untuk meningkatkan potensi lokal yang inovatif terutama UMKM di Sumatera Selatan,” tutupnya. (Ron)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.