Usai Ikut Mengubur Jasad Yoppy, Tersangka AK Sekolah Seperti Biasa

Jumat, 26 Februari 2016
Tersangka AK menjalani pemeriksaan di Polres OKU terkait terbunuhnya Branch Operational Manager Bank Mandiri Cabang Baturaja, Yoppy Novrianto, Kamis (25/2).

Baturaja, Sumselupdate.com –Beberapa hari setelah kasus terbunuhnya Yoppy Novrianto (35) Branch Operasional Manager Bank Mandiri Cabang Baturaja di Desa Lubay, Kabupaten Muaraenim, tersangka AK (16) pelajar di salah satu SMA Negeri yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) masih sempat datang ke sekolahnya dengan ditemani ibu kandungnnya.

Padahal, tersangka ikut melakukan penguburan terhadap mayat Yoppy Novrianto.
Kedatangan AK bersama ibunya karena AK mendapat panggilan dari pihak sekolah karena jarang mengikuti pelajaran.

Bacaan Lainnya

Kepala Sekolah membenarkan bahwa AK merupakan siswanya dan masih berstatus pelajar kelas XII IPS.

“Ya benar bahwa AK merupakan siswa kita, tetapi sampai sekarang pihak sekolah belum tahu apakah dia terlibat apa tidak. Apalagi yang bersangkutan sempat kita panggil ke sekolah dua hari lalu yaitu Selasa dan si AK bersama ibunya. Dipanggil itu karena dio dak masuk dan keterangannya alpa, dan sudah melalui surat panggilan ke 3,” jelasnya saat ditemui, Jumat (26/2).

Panggilan tersebut menurut kepala sekolah yang tak mau namanya disebutkan ini agar AK lebih disiplin mengikuti sekolah, apalagi dia sudah kelas XII dan akan mengikuti UN.

“Yang jelas masalah keterlibatan AK itu kami belum tahu dan dari pihak kepolisian kemaren lewat via telepon menanyakan masalah anak itu. Tetapi bukan berarti dia ditetapkan tersangka. Kita bilang ada nama AK itu di sekolah kita dan pemanggilan orang tua itu agar anaknya lebih rajin masuk sekolah untuk mengikuti UN,” ungkapnya.

Selain itu status AK sudah masuk ke Daftar Peserta Ujian (DPU) dan tetap mengikuti ujian.

“Karena dia sudah kelas XII dan sudah terdaftar di DPU kami sebagai penyelenggara pendidikan dan kalu terdaftar dia punya hak mengikuti UN. Apalagi hari ini kartu UN tingkat SMA sudah jadi, untuk UN akan diselenggarakan tanggal 4 -6 April, dan ujian sekolah 14- 19 maret. Nah untuk ujian sekolah ini kalau ada izin dari penegak hukum otomatis dilayani, karena dia sudah ada di dalam tahanan,” jelasnya.

Dan jika memang benar kalau si AK terlibat kejadian ini, maka pihak sekolah akan memberikan sanksi.

“Kita tetap akan berlakukan aturan, panggil wong tuo dan jika memang dia terlibat, otomatis statusnya dikeluarkan. Kecuali kalau dia kelas XII dan sudah terdaftar DPU, maka tetap dia punya hak untuk mengikuti UN. Tetapi kita juga akan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait, karena ini menyangkut hak pendidikan anak dan akan dipelajari lebih lanjut,” tegasnya.

“Dan sekolah hanya bisa mengawasi di sekolah saja, karena pendidikan itu dilakukan oleh guru, orang tua dan masyarakat dan paling utama di keluarga sangat dominan. Kalau di sekolah hanya beberapa jam saja untuk pembekalan, sisanya dengan keluarga dan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu guru tidak menyangka jika AK ikut terlibat pembunuhan Yoppy Novrianto, Branch Operasional Manager Bank Mandiri Cabang Baturaja.

“Ya tidak menyangka sekali dan sejauh ini sih kita tidak mengetahui kalau AK terlibat. Apalagi sehari–harinya AK itu orangnya pendiam dan tidak banyak ulah. Biasa saja, tapi hanya memang dia itu sering bolos dan kalau dipanggil oleh pihak sekolah orang tuanya datang,” ungkap salah satu guru yang enggan disebutkan namanya. (yan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.