Beijing, Sumselupdate.com — Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno memenuhi undangan Pemerintah Cina untuk membahas pengembangan energi terbarukan. Selama di Cina, Eddy menghadiri rangkaian acara bersama pengambil kebijakan.
Selain menemui Direktur Pengelola Beijing Municipal Center, yang merupakan kota pengembangan baru yang ramah lingkungan, Eddy juga menemui Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Ekologi China, Guo Fang.
Eddy menjelaskan, pertemuan dengan Wamen Ekologi Cina upaya menggali pengalaman Cina mengubah secara cepat dan signfikan kualitas udara.
“Jadi tadi kita berbicara, membahas pengalaman China melakukan penurunan emisi dan perbaikan kualitas udara secara signifikan, termasuk juga transisi energi yang mereka lakukan,” kata Eddy, Senin (13/4/2025).
Keberhasilan Cina dalam akselerasi penurunan emisi dan memperbaiki kualitas udara kata dia, menjadi pelajaran penting untuk Indonesia.
Dalam 10 tahun Cina berhasil menambah hari dengan kualitas udara “baik” dari 13 hari menjadi 300 hari. Ini capaian yang langkahnya perlu diikuti Indonesia.
Menurut Waketum PAN ini, China turut menerapkan berbagai kebijakan demi meningkatkan kualitas udaranya. Salah satunya, China mengembangkan sumber energi terbarukan untuk menggantikan pembangkit energi listrik batubara di kawasan padat penduduk.
“Di pertemuan ini, kami juga bertukar pandangan bagaimana pembangkit listrik batubara di China semakin menurun dalam satu dekade ini,”katanya.
Dari awal 67 persen, kini penggunaan pembangkit listrik batu bara turun menjadi 53 persen.
Eddy menyebut pemanfaatan energi fosil dengan energi terbarukan di China saat ini sudah seimbang.
Ke depan, mereka akan lebih mengembangkan lagi pengembangan energi terbarukan, khususnya di bidang solar, angin, dan hidro.
Waketum PAN ini mengatakan Indonesia dan China juga telah berkoordinasi untuk menindaklanjuti pembahasan terkait kolaborasi untuk penanganan polusi udara.
“Juga ada Belt and Road Green Cooperation yang merupakan kerjasama hijau yang diinisiasi pemerintah China akan bermanfaat kalau kita aktif dalam berbagai diskusi, dialog, dan pembicaraan di forum ini,” ujar Eddy.
Dan menjadi pembelajaran bagi kita bisa memetik pengalaman dan keberhasilan China melakukan transformasi, transisi energinya maupun dari aspek pengelolaan lingkungan hidupnya.
Menurut Eddy, Indonesia dapat meniru China dalam hal tersebut.
Dikatakan kedua negara dapat saling bertukar pikiran.
Seperti dalam hal carbon trading, Indonesia sedang mencoba meningkatkan kapasitasnya.
“Jadi kita bersama-sama saling bertukar pikiran, bertukar pengalaman agar Indonesia bisa menyempurnakan berbagai aturan dan kebijakan di industri karbon yang menyimpan potensi ekonomi besar untuk kita kembangkan ke depan,” tutur anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Cianjur ini.(duk)