Jakarta, sumselupdate.com – Industri perbankan nasional di Indonesia saat ini dinilai memiliki pertumbuhan yang baik selama 20 tahun terakhir sejak dilanda krisis 1997-1998. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi perkembangan tersebut karena industri perbankan diuji untuk bangkit dari krisis.
“Setelah bangkit dari krisis 97-98, perbankan kembali diuji dengan ujian yang tidak mudah. Ujian terberat terjadi pada 2008-2009 saat krisis keuangan global. Itu betul-betul mengancam seluruh ekonomi dunia. Tapi industri perbankan di Indonesia bisa survive,” kata Sri Mulyani dalam acara IBEX 2018 di Hotel Fairmont, Kamis (15/11/2018).
Dia menjelaskan bank-bank nasional juga bisa melalui masa-masa sulit penurunan harga komoditas yang signifikan. Seperti turunnya harga minyak, gas, batu bara hingga palm oil.
Bank juga mampu merestrukturisasi kredit macet alias non performing loan (NPL). “Sekarang bisa maju, jadi Anda (bank) cukup resiliance dalam menghadapi gejolak ini,” ujar dia.
Selain itu perbankan juga mampu menyesuaikan kebijakan moneter, fiskal hingga perdagangan. Agar perbankan bisa tetap bertahan ia mengharapkan bank bisa lebih dinamis.
Sri Mulyani juga memberikan catatan untuk industri perbankan. Saat ini sudah muncul financial technology (fintech) harus bisa bekerja sama karena sama-sama memiliki basis kepercayaan untuk beroperasi.
“Industri keuangan basisnya kepercayaan penggunanya. Mau gunakan bangunan kantor atau tanpa kantor, mau gunakan uang kartal atau uang digital. Doesn’t matter itu adalah amanah milik orang lain yang dititipkan ke Anda,” jelas dia. (adm3/dtc)