Martapura, Sumselupdate.com – Media sosial saat ini menjadi candu bagi masyarakat khususnya di kalangan remaja yang saat ini identik dengan smart phone di tangan dan hampir 24 jam menggunakannya.
Medsos yang sering digunakan para remaja ini beragam, seperti Facebook, Twitter dan Instagram, media tersebut mempunyai keunggulan dan ketertarikan sendiri bagi penggunanya dan juga medsos tersebut menawarkan berbagai kemudahan bagi remaja dalam penggunaannya.
Bupati OKU Timur Kholid Mawardi, SSos, MSi saat membuka kegiatan sosialisasi penggunaan media sosial secara bijak di Aula SMAN 3 Martapura, Senin (4/11/2019), mengingatkan, dalam penggunaan medsos baik itu ASN, masyarakat atau pun pelajar harus menggunakannya dengan pintar dan bijak.
“Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) ada tiga konten yang paling sering diakses pengguna internet yaitu; media sosial, hiburan dan berita. Bahkan Indonesia saat ini menduduki posisi keempat paling aktif dalam penggunaan media sosial,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, di era digital yang semakin berkembang saat ini, informasi sangat mudah diperoleh dan dibagikan. Untuk itu masyarakat dituntut untuk membekali diri sehingga memiliki literasi digital yang baik, cerdas ,dan bijaksana dalam menangkap dan membaca informasi yang didapat di dalam media.
“Manfaat media sosial sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri, mencerdaskan dan meningkatkan daya kritis dan konstruktif. Selalu menjaga etika,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga Kholid mengatakan, Pemkab OKU Timur saat ini sudah menyiapkan channel atau sarana laporan khusus yakni melalui lapor SP4N melalui web www.laporsp4n.com.
Dia mengajak menggunakan sarana tersebut untuk memberi masukan yang membangun pada pemerintah daerah agar tercapainya pelayanan publik yang prima.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten OKU Timur Arfan mengatakan, di Kabupaten OKU Timur saat ini fenomena dalam penggunaan internet khususnya media sosial sudah berkembang pesat, namun masyarakat harus tetap bijak dan jangan dimakan mentah-mentah informasi yang didapat.
“Masyarakat harus pintar saat menemukan atau membaca suatu portal berita atau informasi di media sosial, jangan menjadi korban berita hoax, serta masyarakat harus lebih jeli memahami informasi yang dibaca tersebut,” tukasnya. (mat)