Palembang, Sumselupdate.com — Satu keluarga di Palembang sebanyak tujuh arga yang dilaporkan telah hilang sejak November 2015. Hilangnya mereka diduga telah bergabung ke Ormas Gafatar yang berada di Kalimantan.
Selain satu keluarga tersebut, telah dilaporkan kembali satu orang hilang yang diduga gabung ke organisasi yang dilarang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 17 November 2015 lalu. Bahkan, diketahui telah bergabung ke organisasi yang berada di Pontianak.
Raibnya satu keluarga itu diketahui setelah salah satu keluarga korban, Taufik (47), membuat laporan secara lisan ke Keamanan Negara (Kemneg) Ditreskrimum Polda Sumsel, Rabu (13/1), sekitar pukul 13.30.
Diceritakan Taufik, peristiwa hilangnya satu keluarga ini berawal dari sang adik, Sukainah (42) pergi bersama suaminya, Zainal (45) serta kelima anaknya yakni, Hanif, Nia, La, Wa dan Dek Fa dengan alasan untuk bertani di Kalimantan. Kemudan, disusul oleh suaminya bersama lima orang anaknya ke sana.
Warga Komplek Tanjung Sari, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni Palembang mengatakan, sejak nama Gafatar muncul di media sebagai aliran sesat, dirinya mulai resah jika adiknya bersama suami dan anaknya itu ikut dengan organisasi tersebut.
Senada dialami, Megawati (50), jika putrinya bernama Ratih Medianti (23) berangkat pada 17 November 2015 lalu, sekitar pukul 12.00 menuju ke Pontianak, Kalimantan Barat. Itu diketahui dirinya saat mengecek rekening Ratih.
Dir Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Sumarso, melalui Kasubdit Kemnag AKBP Sutriyo membenarkan laporan korban untuk ditindaklanjuti. (erk)