Laporan : Diaz Erlangga
Palembang, Sumselupdate.com – Pelaku penusukan di kawasan Rumah Susun yang dipicu salah paham saat menonton organ tunggal berhasil diringkus Tim Gabungan Reskrim Polsekta Ilir Barat 1 dan Unit Pidum Polrestabes Palembang.
Diketahui pengeroyokan hingga menyebabkan Nanda (17) seorang remaja tewas ditusuk senjata tajam usai menonton organ tunggal di blok 47 Rumah Susun, 24 Ilir Bukit Kecil Palembang, pada Minggu (4/12/2022) sore.
Setelah satu bulan bersembunyi, pelaku penusukan yakni Risky Ramadhan (23) berhasil diringkus Tim Gabungan Unit Reskrim Polsek Ilir Barat 1 Palembang dan Unit Pidum Polrestabes Palembang.
Kapolsek Ilir Barat 1 Kompol Rian Suhendi melalui Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat 1, Iptu Apriansyah menyampaikan dalam kasus tewasnya Nanda dilakukan oleh tiga orang pelaku.
Disampaikan Iptu Apriansyah, pemicu pengeroyokan tersebut lantaran salah paham antar penonton organ tunggal.
“Kita berhasil menangkap DPO penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” terangnya.
Disampaikannya, Rizky Ramadhan merupakan pelaku utama dan DPO terakhir kasus pembunuhan terhadap Nanda.
Sementara dua pelaku yang ikut melakukan pengeroyokan yakni telah ditangkap pada Desember lalu, dan kini telah dilimpahkan ke kejaksaan.
Dua pelaku yang sudah lebih dulu ditangkap yakni M Rizky dan Heru Ruswoyo lebih dulu di tangkap polisi pada pertengahan Desember tahun lalu (12/12).
“Tersangka Rizky kita tangkap setelah kembalinya ke Palembang, usai bersembunyi satu bulan lebih di wilayah Ogan Ilir,” ujarnya.
Tersangka Rizky Ramadhan disangkakan melanggar pasal 170 ayat 3 KUHP tentang pengeroyokan bersama-sama hingga korban meninggal dunia, terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa alat yang digunakan untuk menusuk korban berupa pisau dengan sarung kayu.
Sementara dari pengakuan dari tersangka Risky Ramadhan yang satu bulan ini bersembunyi di kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Ilir.
Satu bulan bersembunyi, bekerja sebagai buruh penyadap getah karet. Rizky mengaku memilih pulang setelah merasa gelisah terus-terusan dihantui korban di dalam mimpi.
“Saya nyesel Pak nekat bunuh dia, aku juga sering didatangi korban di dalam mimpi,” terangnya.
Kembali bercerita, Rizky mengaku nekat menikam korban akibat tersinggung dipukul lebih dulu oleh korban menggunakan kursi saat menonton organ tunggal.
“Saya kejar pelaku dan berhasil ketangkap, terus saya tujah dia dengan pisau tepat di dada satu kali, perut satu kali, dan paha dua kali,” imbuhnya. (**)