Polri Minta Maaf Soal Kekerasan Terhadap Jurnalis saat Demo Rusuh

Jumat, 27 September 2019
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Jakarta, Sumselupdate.com – Polri meminta maaf atas tindak kekerasan anggotanya kepada jurnalis yang meliput demo RUU kontroversial di sejumlah daerah di Tanah Air. Polri meminta pihak Propam menindak tegas oknum polisi tersebut.

“Begitu kejadian di Sulawesi Selatan, saya langsung komunikasi dengan Pemred (Pemimpin Redaksi) Antara. Secara pribadi, saya menyesalkan kejadian itu dan saya perintahkan Kabid Humas (Kombes Dicky Sondani) menemui yang bersangkutan dan meminta maaf,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

“Dan anggota yang terbukti melakukan perbuatan itu, saya minta ditindak tegas oleh Propam setempat,” sambung Dedi, seperti dikutip dari laman detik.com, Jumat (27/9/2019).

Untuk diketahui, wartawan media nasional Antara, Darwin, dipukuli oknum polisi. Kejadian itu menimpa Darwin saat dia meliput aksi demonstrasi ricuh di sekitar kantor DPRD Sulsel. Saksi mata, Rusdi, mengatakan korban tengah mengambil foto adegan mahasiswa dipukuli oleh sejumlah polisi.

Advertisements

Korban telah menyatakan dirinya wartawan, namun oknum polisi tak mengindahkan penjelasan Darwin. Akibat dikeroyok oknum polisi, Darwin menderita kepala belakang Darwin mengalami kebocoran. Sekujur tubuhnya juga memar-memar.

Atas kejadian ini, Dedi menegaskan akan berkoordinasi dengan redaksi media-media dan Dewan Pers untuk. Dedi berencana membekali wartawan yang meliput aksi demonstrasi dengan seragam rompi sehingga saat kondisi rusuh, anggota di lapangan dapat mengenali wartawan.

“Ke depan saya sudah menyampaikan berulang kali ke pemred, Dewan Pers agar ketika teman media meliput kerusuhan atau diprediksi akan terjadi kerusuhan, semuanya dibekali rompi yang ada tulisan pers. Dan temen media yang meliput harus cermat di mana tempat yang aman saat terjadi kerusuhan. Aman dari massa dan aparat,” ungkap Dedi. (pto)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.