Pesan Prabowo Kepada Pengusaha: Perhatikan Petani dan Buruh, Jangan Sampai Buntung

Penulis: - Sabtu, 13 Januari 2024
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Jakarta, sumselupdate.com – Anak-anak muda Indonesia harus melek di sektor pertanian. Untuk itu pihak-pihak terkait harus terus melakukan pembahasan mencari solusi terbaik agar sektor pertanian bisa diminati anak muda.

Pesan itu disampaikan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, saat menjawab pertanyaan para anggota Kamar Dagang Industri (Kadin) terkait ketahanan pangan, dan kurangnya minat anak muda  menjadi petani di acara “Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045” di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (12/1).

Bacaan Lainnya

“Jadi itu benar, kenapa petani berkurang? Karena anak-anak muda melihat Bapaknya tidak untung, hidupnya susah. Nilai tukarnya tidak cocok. Bahwa ekonomi neoliberalisme ini membuat anak petani sulit mendapat sekolah bagus, karena semua dianggap free market. Memang free market benar, tapi hak dasar masyarakat tidak boleh diperdagangkan,” kata Prabowo.

Prabowo menambahkan, ada beberapa program yang sudah pernah dilakukan pemerintah sebelumnya untuk mengatasi soal pangan. Di antaranya, saat Badan Urusan Logistik (Bulog) melaksanakan operasi pengendalian harga, kemudian menggencarkan lumbung pangan.

“Jadi keberpihakan, pengelolaan, pupuk (subsidi) harus ke petani jangan banyak perantaranya, jangan dibiarkan diperdagangkan. Itu pupuk subsidi untuk rakyat, benih dan sebagainya,” tutur Prabowo.

Baca juga : Prabowo Bertekad Mengelola Kekayaan Negara Untuk Dinikmati Masyarakat  Indonesia

“Kalau mereka (negara pengekspor) tiba-tiba tutup, tidak mau jual, kita nanti mau makan apa? Saya sudah bicara bertahun-tahun, ada rekam jejak digitalnya, cetaknya. Kita harus punya food estate yang besar. Tetapi kita harus bantu petani kita, harus buat petani makmur,” tambahnya

Prabowo memberikan pesan, boleh saja pengusaha mencari untung dalam berekonomi. Namun, perhatikan juga buruh dan petani, jangan sampai buntung.

“Semua cari untung. Pengusaha cari untung tapi petani, buruh, rakyat harus untung. Semua harus untung. Itu yang kita kejar,” tegas Prabowo

Di hadapan para pengusaha itu, Prabowo menekankan prin­sip perekonomian berasaskan keadilan akan diterapkan jika dia menang Pilpres 2024. Bersama Cawapres Gibran Rakabuming Raka, Prabowo siap berkolaborasi bisnis yang adil.

“Swasta, BUMN, UMKM dan koperasi bersatu. Kita kejar pertumbuhan tinggi, uang beredar banyak. Semua harus Sejahtera. Gemah ripah loh ji­nawi. Prosperity for all. Itu yang kita perjuangkan. Peace and prosperity,” kata Prabowo dengan semangat.

Baca juga : Pilpres Sekali Putaran Makin Nyata, Elektabilitas Prabowo Gibran Tembus 48,05 Persen

Prabowo menegaskan, ingin melanjutkan apa yang dibangun Presiden Jokowi di dua periode Pemerintahannya. Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai, Jokowi termasuk pemimpin yang berhasil mengelola ekonomi dan perdamaian di Indonesia.

“Di mana ada negara sebesar kita tapi inflasi rendah, terken­dali. Pertumbuhan salah satu yang terbaik di dunia. Kita pu­nya ekspor bagus, cadangan ada. Harus diakui secara rasional, Presiden Jokowi termasuk ber­hasil mengelola ekonomi, negara dan perdamaian,” katanya.

Prabowo menganalogikan, suksesi Pemerintahan Jokowi ini adalah landasan ekonomi yang tinggal dikembangkan pemerintahan selanjutnya.

Dengan semua landasan itu, kita harus berani berpikir besar. Kalau mau maju terus menuju Indonesia emas, harus punya tekad dan program.

“Saya dengan KIM (Koalisi Indonesia Maju), Prabowo-Gibran adalah tim yang ingin melanjutkan apa yang sudah dibangun Presiden Jokowi,” tambahnya.

Dikatakan Prabowo, dalam strate­gi pohon industri yang telah dirancang bersama para pakar tersebut, sebanyak 21 komoditas dapat dimanfaatkan bangsa untuk mendorong perekonomian mulai dari mineral, tanaman hingga sumber dari laut.

Prabowo mengungkapkan, diperlukan setidaknya 545 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp8.200 triliun untuk mengembangkan hilirisasi 21 komoditas tersebut. Nantinya, akan bertambah pada nilai tam­bah industri, termasuk farmasi dan obat-obatan.(duk)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.