Jakarta, Sumselupdate.com — Menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyoroti pentingnya melanjutkan fokus pembangunan pada ketahanan air dan konektivitas bagi pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto mulai 20 Oktober 2024.
Basuki menekankan bahwa ketahanan air harus menjadi prioritas untuk mendukung ketahanan pangan dan energi di Indonesia.
Menurut Basuki, pembangunan bendungan yang telah direncanakan selama ini perlu terus dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan.
Dari 61 bendungan yang dibangun, 53 di antaranya telah diresmikan, dan sisa proyek ini diharapkan selesai dalam waktu dekat.
Ia juga menambahkan bahwa infrastruktur konektivitas, seperti jalan tol dan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), harus diperkuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Pertama adalah ketahanan air yang menuju untuk ketahanan pangan dan energi,” kata Basuki ditemui di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Sabtu (12/10/2024).
Disampaikan Basuki, pembangunan 61 bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia tak boleh berhenti. Saat ini sudah ada 53 bendungan yang sudah diresmikan dan sisanya akan menyusul pada sisa tahun ini dan tahun depan.
Keberlanjutan pembangunan bendungan itu, kata Basuki, bahkan masih perlu untuk ditambah lagi. Mengingat air menjadi kebutuhan yang vital bagi masyarakat.
“Ini harus terus dilakukan, walaupun sudah membangun 61 kelihatannya banyak itu kita masih perlu banyak lagi. Air, jadi orang kalau mau hidup baik itu harus kecukupan air,” ungkapnya.
Selain air, ditambahkan Basuki, konektivitas di Indonesia juga tak boleh dilupakan. Infrastruktur konektivitas yang dimaksud itu berupa proyek jalan tol yang masih terus dibangun.
“Kalau mau hidup sejahtera itu harus konektivitas. Jadi tambahan konektivitas, makanya Jalan Tol Sumatera diharapkan bisa selesai lima tahun ke depan. Jalan Tol Trans Jawa juga Banyuwangi juga harus kita selesaikan,” ungkapnya.
Termasuk dengan keberlanjutan pembangunan beberapa infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pulau-pulau lain di luar Jawa.
“Jadi konektivitas bukan hanya jalan tol. Jadi sekarang pun dari 6.000 kilometer jalan nasional sudah kita bangun yang selama ini itu masih terus akan butuh konektivitas, ini air, konektivitas itu syarat untuk bisa kemakmuran,” kata dia.(src/adm5)