Pemprov Sumsel Dorong Percepatan Hilirisasi Batubara di KEK PTBA

Senin, 17 Desember 2018
Rapat rencana pengembangan hilirisasi batubara di KEK Bukit Asam.

Palembang, Sumselupdate.com – Rencana PT Bukit Asam (PTBA) mengembangkan hilirisasi batubara di kawasan ekonomi khusus (KEK) Bukit Asam dan Pengembangan Angkutan Tanjung Enim-Perajen langsung mendapat respon positif dari Gubernur Sumsel Herman Deru, saat paparan di Ruang Rapat Gubernur, Selasa (17/12/2018).

Menurut Gubernur HD, ide besar hilirisasi itu patut didukung semua pihak, termasuk Pemprov karena sangat dinantikan pusat maupun daerah. Hilirisasi ini mesti dipercepat karena dapat menghemat  impor LPG yang mencapai 73 persen dari total konsumsi LPG di Indonesia yang mencapai 11 Juta KL (2017).

“Tak ada alasan saya tidak mendukung ini. Karena kalau ini berhasil bisa jadi langkah penghematan oleh negara. Cuma itu saya ingin sebelum ini diteken, selesaikan dulu semua hal pendukung, semisal Amdal, perizinan dan lain-lain. Termasuk juga dengan masyarakat setempat. Jangan sampai nanti bermasalah,” tegasnya.

Bukan hanya PTBA, pada dasarnya Pemprov Sumsel akan mengakomodir dan mendorong segala bentuk investasi yang masuk sesuai kewenangannya sebagai pemimpin daerah. Untuk itu, dalam pelaksanaan pengembangan itu diharapkan PTBA akan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal.

Advertisements

“Pergubnya segera keluar. Mudah-mudahan mulai 1 Januari kita akan maksimalkan rekrutmen tenaga kerja lokal. Bukan apa-apa ini penting agar masyarakat setempat punya rasa memiliki,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Fuad Iskandar Z Farchrudin menjelaskan, maksud kedatangan pihaknya ini adalah untuk melanjutkan pembahasan mengenai progres dua pengembangan yang jadi target mereka.

Yakni pembangunan  Hilirisasi Batubara di KEK PTBA dan Pengembangan Angkutan Tanjung Enim-Perajen. Rencananya, PTBA akan membangun KEK Bukit Asam di wilayah konsesi batubara.

Di kawasan itu akan dikembangkan Hilirisasi Batubara Bukit Asam di Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBiE) berupa kawasan ekonomi khusus berbasis batubara di mulut tambang.

Disampaikannya, hilirisasi batubara ini diwujudkan untuk kepentingan nasional dimana batubara diubah sebagai bahan baku alternatif selain gas alam dan produksi urea dari batubara diharapkan menjadi subtitusi LPG.

“Hilirisasi itu akan membuat batubara bisa disubstitusikan ke LPG, sehingga bisa mengurangi impor LPG dan menghemat devisa negara. Rencana ini sudah inline dengan Kementerian Perindustrian,” jelasnya.

Namun, ia mengatakan, sebelum ini terealisasi pihaknya masih harus melakukan berbagai tahapan, mulai dari izin Bupati, Gubernur hingga Dewan Ekonomi Nasional. “Pengembangan ini sendiri akan dilakukan di atas lahan seluas 585 hektare yang bisa diekspansikan hingga 1.500 hektar,” pungkas dia. (pra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.