Muaraenim, Sumselupdate.com — Guna membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten Muaraenim, Pemkab. Muaraenim melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Muaraenim menggelar kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Muaraenim Tahun 2024 yang dibuka Bupati Muaraenim melalui Kepala Bappeda Muaraenim H Mat Kasrun di Hotel Griya Sintesa Kota Muaraenim, Rabu (08/05).
Selain diikuti 250 orang peserta yang terdiri dari Forkompimda Kabupaten Muaraenim, Kepala Perangkat Daerah selaku Tim TPPS Kabupaten Muaraenim, para Camat, Kepala Desa Lokus Stunting, mitra kerja lintas sektor TPPS Kabupaten Muaraenim, para Penyuluh KB se-Kabupaten Muaraenim, dan Pimpinan Puskesmas se-Kabupaten Muaraenim.
Kegiatan yang dinarasumberi Rachmat Gunarto dari Satgas Stunting Provinsi Sumsel, Yosi Utama dari Bappeda, Sukiani dari Balitbangda, dan Bambang Sugiarto dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muaraenim ini juga dihadiri langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Mediheryanto serta Pj Ketua TP PKK Kabupaten Muaraenim Hj Rose Mafiana.
Berbicara mengenai stunting, tentu tidak lepas dari apa yang sudah diamanatkan dalam Perpres 72 Tahun 2021 Pasal 8 menekankan bahwa Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting menuju 14% di 2024. Menurut Survei Kesehatan Indonesia yang dilakukan pada tahun 2023 lalu prevalensi stunting di Kabupaten Muaraenim yaitu 25.86%, naik sebesar 3.09% dari hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 lalu sebesar 22,78%, kata Mat Kasrun saat mengawali arahan singkatnya tadi.
Kenaikan tersebut, lanjutnya, otomatis menjadikan PR kita semakin berat dalam mencapai target yang ditetapkan untuk penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Muaraenim sebesar 17.59% pada tahun 2024. Artinya kita harus menurunkan sebanyak 8.19 %, apalagi tahun 2024 merupakan tahun akhir dari target Percepatan Penurunan Stunting secara Nasional.
Untuk itu, Ia menegaskan kepada semua pihak terkait agar melaksanakan upaya atau strategi yang lebih optimal dalam percepatan penurunan stunting seperti diantaranya penetapan seleksi fokus kegiatan, fokus sasaran. Ini menjadi penting agar program dapat ter-deliver lebih tepat, serta seleksi terhadap sasaran yang prioritas mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui serta Baduta dan Balita.
“Optimalkan kegiatan pencegahan dari hulu dengan upaya edukatif dan promosi kesehatan,” pintanya.
Sementara itu, H Rinaldo Kepala DPPKB Kabupaten Muaraenim berharap kepada seluruh peserta rembuk yang merupakan bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting baik tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa dapat bekerja secara sinergis dan kolaboratif untuk melakukan upaya konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayahnya masing-masing dengan tahapan-tahapan penting untuk mencapai konvergensi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting.(**)