Pasca Demo Omnibus Law, Satgas Covid-19 Palembang Belum Temukan Klaster Penularan Baru

Senin, 2 November 2020
Ilustrasi rapid tes

Laporan Haris Widodo

Palembang,Sumselupdate.com — Pasca aksi demonstrasi yang terjadi dalam satu bulan terakhir atas penolakan Undang-undang Omnibus Law yang memicu keramaian, tak ditemukan klaster baru penularan virus corona.

Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Bidang Satgas Covid-19 Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, setelah ada aksi tersebut belum ada klaster baru atau mungkin belum terungkap.

“Kalau dihitung dari kejadian ke 14 hari ke depan, mestinya klaster demonstran Covid-19 di Palembang sudah bermunculan, namun sampai hari ini belum ditemukan,” ujarnya, Senin (2/11/2020).

Advertisements

Dikatakannya baru-baru ini ia tak menemukan sejumlah kasus positif pasca aksi unjuk rasa yang terkena paparan covid19. Walaupun baru-baru ini ada 30 orang terpapar covid19 di rentang usia 18-24 tahun.

“Kalau dilihat analisa grafik kami, kasus pada kelompok tersebut tidak menunjukkan klaster mahasiswa yang demo, ini dari hasil lab yang diterima sampai 29 Oktober lalu,” katanya.

Ahli Epidemiolog Satgas Covid-19, Dr Iche Andriani Liberty melanjutkan, kesulitan dalam mengungkap klaster demo adalah peserta aksi yang tidak saling kenal sehingga klaster tersebut belum terungkap.

“Itu sulitnya, meski mereka berdesak-desakan, saat unjuk rasa banyak yang tidak mereka kenal satu sama lain. Dari data dan indikasi Sumsel juga begitu, belum ada yang mengarah ke demonstran, ” katanya.

Oleh sebab itu, tracing dan tracking serta treatment harus dilakukan optimal sehingga dapat mengidentifikasi klaster yang dimaksud. Ditambah pihak satgas juga harus jeli menelusuri.

Tracking dan tracing harus jelas. Kepada masyarakat juga saya minta jangan takut jangan ada stigma negatif jika hendak menghubungi fasilitas kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan,” katanya.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.