Jakarta, Sumselupdate.com – Wakil Ketua MPR Arsul Sani mengatakan, memasuki tahun 2022 tensi politik meningkat namun politik identitas akan menurun lantaran pandemi Covid-19.
“Menjadi tugas para elit partai, termasuk di lingkaran kekuasaan pemerintah untuk merespon dinamika. Jangan membuat pernyataan dan respon kontroversi yang bisa menimbulkan kegaduhan,” ujar Arsul di Media Center DPR Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Menurut Arsul, untuk menciptakan politik kebangsaan yang adem, kita mesti belajar dari pengalaman Pilpres tahun 2014 dan 2019.
Ketika hanya 2 pasang calon, politik identitas naik secara signifikan. “Karena itu kita dorong pasangan calon dalam pilpres 2024 minimal 3 pasangan,” kata Arsul.
Dikatakan, secara hitungan dengan Presidensial Thresholsd (PT) 20% masih terbuka kemungkinan muncul sampai 4 pasangan capres.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menegaskan, koalisi partai politik di parlemen makin solid, tapi menentukan jadwal pemilu saja belum selesai hingga sekarang.
“Melihat kondisi yang solid itu mestinya bisa dilakukan revisi undang-undang pemilu, apalagi menentukan tanggal pemilu. Jadi agak aneh juga hingga hari ini penetapan tanggal pemiu aja belum jelas,” kata Jazilul.
Diakui, PKB berkeinginan PT 5 sampai 10% agar banyak calon yang dipilih masyarakat dan untuk mencegah terjadinya politik identitas.
Namun demikian dia berharap dengan PT 20 persen bisa muncul empat pasangan capres.
Meski belum ditetapkan hari ‘H’ Pemilu, lanjut dia, namun beberapa calon kandidat presiden dari kalangan gubernur mulai kelihatan.
Sayangnya kandidat yang sering muncul itu tidak berprestasi dan bukan orang partai. (duk)