Kurangi Penyebaran TBC, Dinkes OKU Timur akan Lakukan Penyuluhan

Kamis, 1 November 2018
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Umaidah Kosin, S SI, Si, Apt

Martapura, sumselupdate.com – Masyarakat OKU Timur diminta untuk mewaspadai tuberkulosis (TBC) karena penyakit mematikan itu tergolong penyakit menular yang bisa mengidap siapa saja.

Pengoptimalan kesehatan di Kab OKU Timur harus terus ditingkatkan dengan cara penyuluha-penyuluhan guna memutuskan mata rantai mengenai penyakit menular tersebut.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kesehatan Kab OKU Timur, Zainal Abidin S, SiT, MM melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Umaidah Kosin, S SI, Si, Apt.

Pada bulan Oktober 2017 lalu merupakan program investigasi kontak pada penderita Tuberkulosis yang akan direalisasikan kepada masyarakat OKU Timur, Dengan tujuan pemetaan indeks kasus untuk memudahkan petugas kesehatan dan kader dalam menjalani investasi kontak dan pendampingan pasien TBC.

Advertisements

“Ini merupakan salah satu pencegahan kita terhadap penyakit menular seperti TBC, dari data yang diperoleh tahun 2017 target hanya 40%, namun mencapai 42% dari keseluruhan 1109 kasus, BTA+ 567% dan kasus TB Ro mencapai 2%, sedangkan untuk tahun 2018 dari bulan Januari – Juni target 55% mencapai 17% dari seluruh 433, BTA+ 220, kasus TB RO 6%,” tegasnya.

Lanjutnya dirinya akan melakukan tinjauan kelokasi penderita TBC dan akan melakukan komunikasi terhadap keluarga, karena keluarga rentan tertular penyakit yang satu ini dirinya juga akan melakukan komunikasi kepada warga sekitar dengan radius 100m dari kediaman penderita.

“TBC adalah infeksi opportunistik sehingga orang dengan kekebalan tubuh menurun sangat mudah sekali terinfeksi kuman TBC, penyakit ini merupakan penyakit menular yang mematikan yang cara penularannya sangat mudah, Terutama penyakit TBC ini bisa menular melalui udara yang bisa menyerang siapa saja,” ungkapnya

Dirinya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memutus mata rantai pada penyakit menular yang menjadi warning bagi masyarakat bahwa penyakit tersebut terus mengintai sehingga perlu dilakukan langkah penaggulangan.

“Kasus TBC merupakan penyebab kematian nomor 4 di Indonesia setelah diabetes, jantung dan stroke. Untuk itu diharapkan penanganan TBC lebih terorganisir dan lebih terarah,” pungkasnya. (Mat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.