Sumselupdate.com — Pilkada serentak bakal digelar pada 27 November 2024 atau 38 hari pasca Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo-Gibran, dilantik pada 20 Oktober 2024. Momentum dua even politik yang berdekatan di tengah euforia rakyat karena memiliki presiden baru ini diyakini akan membuat fenomena “Prabowo effect” ikut mewarnai hasil Pilkada 2024.
Keyakinan tersebut cukup beralasan mengingat secara psikologis pemilih memang cenderung akan mengikuti arah dan figur tokoh sentralnya.
Hal ini setidaknya juga terkonfirmasi dari hasil survei Litbang Kompas pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024 lalu, yang menemukan sebanyak 61,6 persen pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 akan mempertimbangkan sosok calon kepala daerah yang sejalan atau didukung Prabowo-Gibran.
Apakah fenomena “Prabowo effect” juga akan menjalar di Pilkada Sumsel? Fenomena itu kemungkinan besar akan terjadi karena selama ini Sumsel dikenal sebagai salah satu kandangnya Prabowo. Dalam tiga kali Pilpres terakhir, Prabowo selalu menang di Bumi Sriwijaya.
Hasil Pilpres 2014 di Sumsel, Prabowo-Hatta meraih 2.132.163 suara (51,26%), mengungguli Jokowi-JK yang meraih 2.027.049 suara (48,74%). Pada Pilpres 2019, Prabowo-Sandi mendapat 2.877.781 suara (59,7%), sementara Jokowi-Ma’ruf 1.942.987 suara (40,3%).
Lalu pada Pilpres 2024, Prabowo-Gibran kembali unggul dengan raihan 3.649.651 suara (69,47%), sedangkan Anies-Muhaimin 997.299 suara (18,98%) dan Ganjar-Mahfud 606.681 suara (11,55%).
Setelah melihat proses pendaftaran calon kepala daerah di KPU Provinsi Sumsel pada 27-29 Agustus 2024, hampir dipastikan Pilkada Gubernur Sumsel 2024 bakal diikuti oleh tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Mereka yang telah mendaftar adalah pasangan Herman Deru-Cik Ujang, yang didukung 6 partai politik yakni Nasdem, Demokrat, PKS, PSI, PBB, dan Perindo. Kemudian pasangan Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia, yang didukung oleh satu partai politik (PDIP).
Terkahir, pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati yang didukung 10 partai politik meliputi Gerindra, Golkar, PAN, PKB, PPP, PKN, Hanura, Gelora, Garuda, dan PRIMA.
Dalam konteks pembangunan nasional, Sumsel ke depan diprediksi akan tetap menjadi perhatian Pusat mengingat daerah ini memiliki potensi sumber daya alam cukup besar, terutama di sektor pangan dan energi.
Selain selama ini Sumsel telah dikenal sebagai daerah lumbung pangan dan energi nasional, sejumlah proyek strategis nasional juga telah mulai dibangun di sini.
Potensi daerah ini tentu akan menopang berjalannya program-program strategis Presiden dan Wakil Presiden terpilih, terutama dalam mewujudkan program ketahanan pangan dan ketahanan energi, serta hilirisasi.
Para calon kepala daerah di Sumsel yang tercitra sebagai “calon pilihan” Prabowo tentu memiliki peluang lebih besar untuk meraih berkah dari “Prabowo effect” pada Pilkada nanti.
Indikator yang dapat dibaca di sini adalah terkait kedekatan personal calon dengan Prabowo, keberadaan dukungan parpol milik Prabowo, dan keselarasan program calon kepala daerah dengan program Prabowo sebagai presiden terpilih.
Para calon kepala daerah yang terasosiasi sebagai “calon pilihan” Prabowo jika kemudian kelak terpilih, tentunya akan mendatangkan sejumlah kebermanfaatan bagi daerahnya.
Ini akan memudahkan dirinya selaku kepala daerah dalam koordinasi dan sinkronisasi urusan pemerintahan dengan Pusat, serta memudahkan ekskusi program-program strategis pembangunan daerah yang telah disusunnya.
Semua itu pada akhirnya akan berdampak positif pada upaya percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah. (**)
Penulis:
Solehun
Direktur Puskapbangda