Materi TWK Diduga Diskriminatif, Komnas HAM Kembali Periksa Pegawai KPK

Rabu, 2 Juni 2021
Ketua WP KPK Yudi Purnomo (batik cokelat) saat didampingi anggota Komnas HAM Choirul Anam.

Jakarta, Sumselupdate.com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia akan melanjutkan pemeriksaan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan, Rabu (2/6/2021) esok.

Penyidik senior KPK Harun Al Rasyid yang dikenal sebagai Raja OTT juga disebut bakal dimintakan keterangan terkait dugaan pelecehan serta diskriminasi saat mengikuti TWK.

Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan pada Rabu pagi. Setidaknya akan ada delapan pegawai yang bakal menjalani pemeriksaan.

“Pemeriksaan jam 10.00 WIB sampai selesai. Pendalaman soal pelaksanaan dan background kerja,” kata Choirul, Selasa (1/6/2021) seperti dikutip dari suara.com jaringan nasional sumselupdate.com.

Advertisements

Penyidik KPK Harun yang juga menjadi Wakil Ketua Wadah Pegawai KPK disebut Choirul akan turut dimintakan keterangan.

Harun menjadi pegawai paling diwaspadai oleh pimpinan lembaga antirasuah ini. Bahkan kabarnya, Harun Al Rasyid menempati peringkat pertama dalam daftar pegawai paling diwaspadai yang dibuat oleh pimpinan KPK.

Pernyataan tersebut sempat diungkapkan oleh Harun dalam acara Mata Najwa episode KPK Riwayatmu Kini.

Harun Al Rasyid mendengar informasi soal dirinya menjadi pegawai paling diwaspadai dari Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

Saat bertemu dengan Ghufron, Harun diberi tahu bahwa namanya telah menempati nomor satu dalam daftar pegawai yang dibuat Ketua KPK, Firli Bahuri.

Harun Al Rasyid mendengar informasi tentang pegawai paling diwaspadai ini dari Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

“Saya enggak ngerti nama Anda itu menjadi urutan teratas dari daftar yang pernah diberikan Pak Firli kepada saya,” ungkap Harun Al Rasyid menirukan ucapan Nurul Ghufron. (adm3/sur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.