Masjid Suro Buat 1.500 Porsi Bubur Asyura

Sabtu, 29 Agustus 2020

Palembang, Sumselupdate.com – Masjid Al-Mahmudiyah atau lebih dikenal dengan Masjid Suro, Kelurahan 36 Ilir sejak lima tahun terakhir mulai rutin membuat bubur Asyura. Sebanyak 1.500 porsi bubur yang dibuat dalam rangka memperingati 10 Muharram tahun ini, dibagikan kepada anak yatim dan masyarakat sekitar.

Juru Masak Bubur Asyura di Masjid Al-Mahmudiyah (Suro), Yusuf mengatakan, sejak jam 7 pagi, panitia yang bertugas memasak mulai mempersiapkan beras dan bumbunya. Banyaknya Bubur Asyura ini sesuai dengan hasil sedekah yang diberikan untuk pembuatan bubur. Tahun ini panitia membuat 20 kg beras dan 20 kg daging.

Memasak bubur Asyura ini menggunakan kayu khusus yaitu kayu pelawan. Kayu ini leboh awet dan sangat panas. Harga untuk 1 batang kayu Rp6000. Untuk memasak sekitar 4 jam membutuhkan 50-60 batang. Bubur matang sekitar sebelum zuhur dan dibagikan setelah zuhur.

“Juru masak tidak boleh berhenti mengaduk bubur karena dikhawatirkan akan gosong. Ada dua Gerengseng atau panci besar yang terbuat dari tembaga kuningan. Setiap Gerengseng memuat 10 kg beras dan 10 kg daging,” katanya, Sabtu (29/8/2020).

Advertisements

Pada dasarnya pembuatan bubur ini sama dengan bumbu untuk buat sop. Seperti bawang merah, bawang putih, merica, pala, cengkeh, kayu manis, kecap asin, daun sop dan daun bawang.

“Agar lebih enak, bubur Asyura ini dagingnya kita masak dulu dengan bumbu malbi, jadi rasanya lebih enak,” katanya.

Satu kawah atau satu Gerengseng ini jika untuk memasak nasi minyak kapasitasnya 64 kg dan 72 kg. “Untuk bubur Asyura ini total bisa 1500 porsi. Bubur ini dibagikan kepada anak yatim dan masyarakat sekitar. Maknanya sangat bagus, bersedekah di 10 muharram ini pahala sangat besar,” katanya.

Pengurus Masjid Al-Mahmudiyah (Suro) Kiagus Muhammad Sholeh Solihin mengatakan, setelah shalat zuhur, bubur langsung dibagikan kepada anak yatim di 16 RT sekitar Kelurahan 30 Ilir. “Kita baru lima tahun ini dan terinspirasi dari almarhum Ustadz Taufik Hasnuri yang biasa membuat bubur ini di 14 Ulu,” katanya. (Iya)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.