Laporan: Fran Kurniawan
Lubuklinggau, Sumselupdate.com- Media sosial (medsos)!seperti Facebook, istagram, tik tok dan lainnya ternyata mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah, jika mampu dimanfaatkan dengan baik.
Dewasa ini seiring kemajuan jaman, pelaku usaha rumahan mulai merambah pola promosi dagangan atau usahanya melalui media sosial. Alhasil dengan semangat baja tanpa mengelah lelah dan bisa membaca peluang bisnis ternyata mampu mengantarkan ke pintu sukses.
Adalah Nila Pramita, warga Griya Asri Pondok Palm, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel memanfaatkan media sosial sebagai sarana mempromosikan dagangan empek-empek khas Palembang.
Dari sudut dapur yang diberi nama Dapoer Manila yang dijadikannya tempat membuat berbagai macam jenis empek-empek, anggota Bhayangkari Kota Lubuklinggau ini mampu menembus pasar hingga pulau Jawa.
Bahkan, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H nanti, dia mulai dibanjiri pesanan empek-empek, model dan tekwan.Produksi sendiri di rumah (home made), lalu dipasarkan lewat media sosial Instagram Dapoer Manila dan What’s app (Wa).
“Pesanan berasal dari mulai dari Lubuklinggau, Palembang. Kemudian ada juga pesanan dari pulau Jawa. Misalnya dari Bandung, Jogja,” ungkapnya.
Dia menuturkan, usaha kuliner empek-empek, model dan tekwan dari rumah mulai ditekuninya sejak 2015 hingga sekarang. Usahanya sempat berhenti sejenak karena pandemi Covid 19.
“Kalau dekat lebaran pesanan lumayan banyak pesanan. Kita siapkan bahan ikan giling tenggiri 30-40 kilogram,” katanya.
Saat ditemui Nila kebetulan sedang memproduksi pempek. Dia pun membagikan tips penting dalam pembuatan pempek. Terutama agar pempek tidak keras.
Menurutnya dalam pembuatan pempek jangan terlalu diaduk, sebab semakin lama mengaduk, adonan pempek akan menjadi padat dan hasilnya akan keras.
Untuk penjualan sendiri, Nila menjual paket pempek untuk lebaran mulai di harga Rp 150 ribu. Kemudian paket tekwan mulai di harga Rp 75 ribu. (**)