Jakarta, sumselupdate.com – Kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun (14) yang dilakukan oleh 14 pelaku di Bengkulu pada 2 April 2016 lalu mengundang keprihatinan publik dan menambah deret panjang kasus kekerasan pada anak. Pasca kasus itu, isu kekerasan pada anak pun kembali mencuat. Lantas, adakah langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kekerasan pada anak, agar kasus serupa tidak lagi terjadi atau dapat diminimalisir frekuensinya.

Menurut Kepala Interm Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, Ali Aulia Ramli, dalam acara diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (7/5), sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak. Jika semua dapat dilakukan, ujarnya, maka kejahatan seksual terhadap anak bisa diatasi.

Langkah tersebut adalah sebagai berikut:

Perkuat peran keluarga untuk menjadikan rumah atau keluarga sebagai tempat yang ramah terhadap anak.
Semua pihak baik keluarga, sekolah, ataupun komunitas harus mendukung anak untuk bisa memahami hal-hal terkait kesehatan reproduksi atau pendidikan seks.
Perkuat layanan, termasuk akses terhadap layanan untuk memastikan bahwa setiap orang bisa melapor jika dirinya menjadi korban kekerasan.
Tegakkan kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Konvensi Hak Anak serta standar peraturan lainnya.
Pahami persoalan kekerasan terhadap anak dengan melakukan kajian dan berpedoman pada data-data.
Bantu anak-anak dan remaja untuk memiliki keterampilan dan kecakapan hidup, sehingga mereka mampu menolak hal-hal yang tidak baik. (shn)