Palembang, Sumselupdate.com – Setelah tiga hari menghilang sejak 31 Desember 2017, Asep Tyansah (26), warga Jalan DI Pandjaitan, Gang Karya, Kelurahan Plaju Ilir, Kecamatan Plaju Palembang ditemukan tewas mengambang di Perairan Selat Ajaran, Kabupaten Banyuasin, Rabu (3/1/2018).
Jenazah Asep ditemukan tim gabungan Polair Pangkalan Muara Kumbang dan Basarnas Palembang dalam kondisi tubuh yang telah mengembung, kulit telah terkelupas dan warna kulit telah menghitam serta membiru. Saat ditemukan jenazah masih mengenakan baju kaos hitam, celana jins biru, dan ikat pinggang warna coklat. Aparat kemudian membawa jenazah ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum.
Tiara (22), istri Asep mengatakan, suaminya tersebut pergi seorang diri menggunakan ketek untuk pergi bekerja pada Minggu 31 Desember 2017 pukul 3.00 dinihari.
“Sebelumnya suami saya pamit pergi ke Boom Baru Dermaga Sungai untuk bekerja. Dia memang serang ketek dan juga suka menyuplai barang ke kapal. Sejak pamit pergi itu tak pulang-pulang,” ujarnya.
Saat menyambangi kamar mayat, Tiara pun membenarkan bahwa jenazah tersebut memang benar suaminya. Dirinya mengenali jenazah dari jahitan bekas luka di tangan kanannya. “Rencananya akan dimakamkan di TPU Talang Pete Tegal Binangun tempat orang tuanya. Saya tidak ada firasat apa-apa,”jelasnya.
Sementara itu Samsul Bahri (62), kakak ipar korban mengatakan, sebelum kejadian dirinya bermimpi bahwa rumah mereka kebanjiran. “Lalu ada bapak (mertua korban-red) yang sudah mennggal dikejar banjir di mimpi saya. Mungkin itu firasat saya,” ujarnya.
Dirinya pun belum mengetahui penyebab terasnya korban, namun Samsul menduga bahwa perahu yang dikendarai korban bocor sehingga tenggelam.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum AKBP Zahrul melalui Kanit I Lidik Subdit Gakkum Ditpolair Polda Sumsel AKP AKP Beny mengatakan, awalnya pihaknya menerima laporan dari warga adanya penemuan jenazah di lokasi penemuan.
Setelah dibawa ke RS Bhayangkara pihaknya pun kemudian menyebarluaskan informasi penemuan ersebut. “Ternyata saat keluarga Asep datang dan mengenalinya, benar itu korban Asep yang diketahui sudah hilang tiga hari,” ujarnya.
Menurut keterangan saksi, korban hendak membawa ketek pada malam untuk membawa penumpang yang akan merayakan malam tahun baru. “Dari visum luar belum ditemukan tanda tanda kekerasan. Pihak keluarga telah membuat pernyataan penolakan otopsi dan jenazah akan segera disemayamkan,” ujarnya.
Menurut dugaan sementara korban tewas karena kecelakaan tunggal. Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan lanjut untuk mengetahui kepastian penyebabnya. (tra)