Palembang, sumselupdate.com – Dalam rangka memperingati Dies Natalis HMI ke-76, HMI Kordinator Komisariat Universitas Sriwijaya (Korkom UNSRI) menyerap gagasan dari para alumni HMI seputar bagaimana menguatkan kualitas kader dan eksistensi organisasi.
Kegiatan tersebut dilakukan melalui dialog interaktif bertema “Terbinanya Kualitas Insan Cita dan Eksistensi HMI Unsri”, yang berlangsung di Gedung YPU Sekretariat HMI Cabang Palembang Jalan Brigjen Dhani Efendi (Radial), Minggu (12/2/2023).
Puluhan kader dari HMI Komisariat di lingkungan Unsri nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Belasan alumni HMI Unsri juga terlihat hadir diantaranya Solehun, Ayat Parsah, Joe Martin Chandra, Linda Molen, Ramdoni, Agung, Panser, dan Syandi Frans Widodo.
Menurut Ketua Umum HMI Korkom Unsri Andi Saputra, kegiatan ini sengaja dilakukan dalam rangka memperingati HUT HMI ke-76 sekaligus untuk silaturahmi antar kader dan alumni HMI di lingkungan Universitas Sriwijaya.
“Seiring dengan keberadaan HMI Cabang Palembang, alumni HMI Unsri terbilang cukup banyak. Sejauh ini jumlah kadernya pun kian bertambah berkat perkaderan yang terus berjalan. Kita ingin silaturahmi alumni dan kader terus terbangun. Kita juga ingin menyerap gagasan terutama dari para alumni agar kader-kader HMI di Unsri bisa semakin berkualitas dan eksistensinya diperhitungkan”, Andi Saputra.
Salah satu narasumber, Solehun, mengingatkan bahwa dalam sejarahnya para kader HMI Unsri sangat mewarnai eksistensi HMI Cabang Palembang, baik dalam struktur keorganisasian maupun keeksistensiannya selaku kader.
“Semua itu terjadi karena kualitas kader HMI Unsri yang dinilai mumpuni. Mereka matang secara organisasi, mereka juga mampu menunjukkan kualitas insan citanya. Hal inilah yang membuat peran dan eksistensi HMI Unsri diperhitungkan. Mereka mampu bersaing secara kompetitif dan positif dalam dinamika internal ke-HMI-an bahkan dalam dinamika eksternal”, ujar Solehun yang pernah menjabat Ketua Umum HMI Cabang Palembang periode 1996-1997 dan Pemimpin Umum Sumselupdate.com ini.
Narasumber lainnya, Joe Martin Chandra mengingatkan bahwa kualitas dan eksistensi kader HMI hanya akan terbentuk jika kader tersebut mau berproses secara benar di organisasi.
“Setiap kader harus menjauhkan diri dari paradigma instan, semua mesti berproses dengan benar dalam berorganisasi. Perkuat intelektualitas, perkuat komitmen keumatan dan kebangsaan kalian. Dengan demikian, kader-kader HMI Unsri akan menjelma menjadi kader-kader yang berkualitas dan akan siap jika diamanati untuk memegang tampuk kepemimpinan”, tegas Joe Martin yang juga komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Sumsel itu.
Pentingnya kader HMI Unsri untuk berproses dalam perkaderan juga disoroti narasumber lainnya, Ayat Parsah. Menurutnya, berbagai sarana perkaderan baik formal atau nonformal yang ada di HMI mestinya dilikuti dengan baik demi peningkatan kualitas kader.
“HMI itu memiliki sarana perkaderan yang lengkap mulai dari latihan kader, senior course, usroh, upgrading, forum-forum diskusi, hingga forum-forum pengambilan keputusan. Ikuti dan manfaatkan sarana perkaderan ini demi peningkatan kualitas kader”, kata Ayat Parsah.
Sementara Linda Molen mengingatkan kader HMI untuk bisa adaptif terhadap perubahan jaman agar eksistensi HMI di lingkungan Unsri semakin diminati oleh mahasiswa.
“Sekarang seiring perkembangan jaman berbagai sarana penunjang perkaderan semakin tersedia dengan baik. Kita mesti adaptif dan mampu memanfaatkannya untuk kemajuan organisasi terutama HMI di lingkungan Unsri”, saran Linda.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Bambang Prasetyo, didampingi Sekretaris Panitia Nadiah Tri Rahma menyebut bahwa kegiatan dialog interaktif ini diikuti oleh pengurus dan anggota HMI Komisariat di Unsri.
“Saat ini dari 10 Fakultas di Unsri baru ada 6 HMI Komisariat. Alhamdulillah, perwakilan dari keenam HMI komisariat tersebut hadir dalam dialog interaktif ini”, pungkasnya. (shn)