Pangkalpinang, Sumselupdate.com – Tingginya kasus Covid-19 seantero negeri tidak menyurutkan keinginan Pemerintah Indonesia untuk tetap mengadakan perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 pada Desember mendatang.
Kabid PTKJM HMI Babel Raya, Allian mengatakan, dengan persoalan itu memunculnya kekhawatiran Pilkada Serentak 2020 akan menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.
Allian beralasan pastinya akan ada ribuan titik kumpul massa, baik saat kampanye atau masa pencoblosan.
“Sudah ada 687 pasangan bakal calon kepala daerah akan bertarung di pilkada serentak 2020. Lantas akan seperti apa kondisi wabah corona ini? Hal ini sudah mendapatkan sentimen negatif dari publik maupun berbagai kalangan,” ujar Allian.
Dikatakannya, Pilkada serentak tahun ini adalah Pilkada dengan jumlah daerah terbanyak dengan jumlah 270 daerah, sehingga pesta demokrasi ini menjadi momentum untuk memanaskan mesin politik menuju Pemilu 2024.
Ditambahkannya, di babel sendiri ada 4 kabupaten yang melaksanakan pilkada serentak pada 9 Desember 2020.
Dalam tahapan pelaksanaannya hingga hari ini telah memakan korban jiwa dan menambah jumlah pasien positif akibat dari rangkaian pelaksanaan pilkada. Tentu hal ini berdampak terhadap partisipasi publik dalam pelaksanaan pilkada.
“Jika demokrasi itu diibaratkan rumah atau bangunan, maka salah satu tujuan demokrasi adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” sebut Allian.
“Kerapuhan demokrasi tidak bisa diperbaiki melalui penyelenggaraan pilkada dan pemilu. Memaksakan pilkada serentak di masa pandemi yang tak tentu seperti saat ini semakin menunjukkan bahwa demokrasi tak manusiawi,” ungkap Allian.
Allian menambahkan demokrasi hanya mementingkan kekuasaan dan acuh terhadap penanggulangan pandemi yang sudah menyebabkan kematian ribuan orang. Angka kematian hanya dianggap sebagai angka statistik.
“Hal ini kian mempertegas bahwa Pemerintah tak serius dalam hal penanganan pandemi Covid-19. Besarnya anggaran pilkada rasanya sangat bermanfaat jika dialihkan untk penanganan pandemi ini dan sebagai upaya pemulihan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Allian.
Menurut Allian, pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 perlu dikaji dan dipertimbangkan kembali.
“Maka penting untuk dikaji serta dipertimbangkan kembali terkait pelaksanaan pilkada serentak 2020 ini. Karena tak menutup kemungkinan untuk kita semua menunda pelaksanaan pilkada dan fokus bahu-membahu dalam upaya keluar dari pandemi covid-19,” kata Allian. (jip)