Hama Wereng Mengganas, Dinas Pertanian OKU Timur Lakukan Tindakan Ini…

Senin, 15 Juli 2019

Martapura, Sumselupdate.com – Untuk membatasi penyebaran hama wereng membuat Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Dinas Pertanian harus berkerja keras dalam melakukan pembasmian.

Sebab serangan hama wereng yang semakin mengganas dapat mengancam terjadinya gagal panen di wilayah Bumi Sebiduk Sehaluan ini.

Untuk itu Pemkab OKU Timur menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian bersama seluruh UPTD dan PPL Pertanian yang dilaksanakan di Aula Bina Praja II Pemkab OKU Timur, Senin (15/7/2019).

Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi S.Sos, MSi, mengatakan, sudah ada garda pembasmi yang bertugas membasmi hama termasuk wereng, namun serangan hama itu tetap terjadi. Sehingga harus dilakukan penanganan yang serius dan tepat sasaran agar serangan hama tidak semakin meluas.

Advertisements

“Saat ini tanah kita sudah jenuh, terlebih pupuk yang dipergunakan mengandung residu sehingga hasil yang didapat tidak akan maksimal, karena itu tanaman gampang terserang penyakit,” katanya.

Selain itu dirinya menyampaikan, kondisi kesuburan di OKU Timur sudah mulai berkurang. Maka mengembalikan kesuburan tanah jangan paksakan untuk tiga kali tanam dalam satu tahun.

Pemerintah tidak pernah menganjurkan tanam tiga kali tapi petani yang melakukan dengan harapan untuk mendapatkan untung. Serta ada alternatif-alternatif lain yang bisa dilakukan.

“Tingkat Ph tanah di OKU Timur sudah turun jauh sekali, rendahnya Ph tanah ini juga mengindikasikan penyebaran hama. Maka tiga tahun yang lalu saya sudah menyerukan untuk kembalikan lagi kesuburan tanah dengan tani organik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Belitang Sugeng Supriyanto, menjelaskan, melihat serangan wereng lahir ide untuk membuat ramuan pembasmi wereng.

Ada tiga ramuan, Biang Organik (Bio) Hasil Sempurna (HS) 1, Hasil Sempurna (HS) 2 dan Hasil Sempurna (HS) 3. Ramuan HS 1 untuk pelapukan sebelum tanam padi untuk menguji apakah pupuk yang digunakan berkualitas baik apa tidak.

Kemudian ramuan HS 2 dipakai sejak pembibitan hingga keluar malik maupun buah atau selama masa tanam. Sedangkan untuk HS 3 digunakan untuk pengentasan penyerangan hama.

“Penggunaan ramuan ini harus sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Jika serangan hama sudah mencapai 60 persen itu sudah luar biasa maka perlu menggunakan ramuan HS tiga. Penggunaan bio HS ini dapat dilihat hasilnya selama lima hari apabila padi belum di semprot dengan bahan kimia. Saat ini kondisi lahan sudah pada titik jenuh sehingga meskipun diberikan pupuk tidak akan bisa mendongkrak produksi. Karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengembalikan kesuburan tanah,” jelasnya. (mat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.