Jakarta, Sumselupdate. com- Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengadakan pertemuan dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X di Yogjakarta, Senin (22/5/2023).
Sebelum memasuki ruang pertemuan, Fadel Muhammad menyerahkan sebuah bingkai foto besar kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Foto itu merupakan foto Sri Sultan Hamengkubuwono X beserta istri G.K.R. Hemas yang diapit Fadel Muhammad dan istri Hana Hasanah Shahab. Dalam foto itu mereka mengenakan pakaian adat.
“Ini foto ketika Ngarso Dalem berkunjung ke Gorontalo, sekitar tahun 2007, pada saat menjelang Pemilu tahun 2009,” ujar Fadel Muhammad.
Saat itu, Fadel Muhammad masih menjabat sebagai Gubernur Gorontalo.
“Waktu itu sedang ramai-ramainya calon presiden. Ngarso Dalem disebut-sebut dalam bursa capres dan cawapres,”kata Fadel.
Sri Sultan menimpali gurauan Fadel Muhammad. “Ah..bukan saya,” keduanya pun tersenyum. Sri Sultan kemudian mengajak Fadel Muhammad ke dalam ruangan untuk melakukan pembicaraan tertutup. Selama kurang lebih satu setengah jam keduanya melakukan pertemuan empat mata.
“Kita ngobrol-ngobrol, cerita-cerita masa lalu, waktu saya menjadi Gubernur Gorontalo,” kata Fadel.
Selain bercerita tentang masa lalu ketika menjadi gubernur, Fadel Muhammad juga mengungkapkan pertemuan dengan Sri Sultan membahas tentang masalah kebangsaan dan pembangunan daerah. “Kita juga membicarakan masalah nasional dan pembangunan daerah,” ujar Wakil Ketua MPR dari DPD ini.
Namun, Fadel Muhammad menggarisbawahi inti dari pembicaraan dengan Sri Sultan adalah keinginan dan harapan untuk menjaga stabilitas politik di tahun politik ini.
“Yang paling inti bahwa Ngarso Dalem ingin agar kita menjaga stabilitas politik untuk kepentingan bangsa,” tutur Fadel.
Menurut Fadel, pesan dan harapan Sri Sultan untuk menjaga stabilitas politik i
agar disampaikan kepada Pimpinan MPR lain. “Sebagai Wakil Ketua MPR agar menyampaikan pesan itu kepada teman-teman.
pimpinan MPR lain,” ujarnya.
“Ngarso Dalem berpesan untuk menjaga terus stabilitas politik, persatuan dan kesatuan kita karena bangsa kita terlalu besar bukan cuma Yogyakarta saja,” tegasnya.(duk)
