Palembang, Sumselupdate.com – Setelah mendapat kabar jumlah korban tewas atas insiden penembakan di Lubuklinggau, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengambil langkah-langkah yang bertujuan memberikan sentuhan langsung kepada para korban dan keluarga.
Kapolda langsung mendatangi kamar mayat RSMH Palembang dan menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban dan juga mengirimkan doa untuk korban Indrayani, yang sebelumnya sempat mendapat perawatan akibat luka tembak di lehernya.
“Saya ke kamar mayat untuk mendoakan dan bentuk belasungkawa. Saya juga ke rumah korban Suryati di Bengkulu untuk menjelaskan kejadiannya. Intinya keluarga pasrah dengan kejadian ini. Namun, pihak keluarga berterima kasih atas perhatian yang diberikan Polda Sumsel,” ujarnya, Senin (24/4/2017).
Saat berada di kamar jenazah RSMH Palembang, Irjen Agung bersama sejumlah pejabat utama Polda Sumsel juga memeluk keluarga korban Indrayani sebagai ungkapan permohonan maaf yang tulus kepada keluarga.
Meski, keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Indrayani dengan kejadian ini, akan tetapi sebagai pimpinan tertinggi di Polda Sumsel dirinya tidak sungkan meminta maaf dan berduka atas kejadian ini serta memberikan santunan.
“Setelah menemui kelurga Suryati di Bengkulu, pagi tadi saya dapat kabar kalau Indrayani meninggal. Sehingga saya langsung ke rumah sakit untuk melepas langsung jenazah serta mengungkapkan rasa duka kepada keluarga,” ujarnya.
Jenazah Indrayani dibawa menggunakan ambulanc milik Polda Sumsel untuk diantar ke rumah duka di Desa Blitar Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Ia menjelaskan, kendati Brigadir K yang merupakan pelaku penembakan dan para korban masih memiliki hubungan keluarga, dirinya berjanji tetap akan memproses kasus ini sesuai hukum dan aturan yang berlaku.
“Memang ada hubungan keluarga, tetapi saya tetap tegas terhadap anggota yang melakukan kesalahan. Proses hukum tetap dilaksanakan dan saya bersikap tegas,” tandasnya.
Selain itu, Irjen Agung juga telah menemui SKPD dan tokoh di Lubuklinggau untuk tetap menjaga kondusifitas keamanan yang ada saat ini. Intinya, razia yang dilaksanakan pihak kepolisian sangat didukung masyarakat.
Meski ada kejadian ini, bukan lah kesalahan dari institusi Polri. Akan tetapi, ini murni kesalahan yang dilakukan oknum anggota di lapangan.
“Dari pertemuan yang dilakukan, masyarakat tetap mendukung razia, terlebih dapat menekan tindak kejahatan dan menangkap pelaku kejahatan. Dengan sering dilakukan razia sudah banyak penurunan tindak kejahatan, seperti begal hingga curanmor,” paparnya. (tra)