Jakarta, Sumselupdate.com – Setelah polisi berhasil menangkap Asworo (32), pelaku pembunuhan calon istrinya Chatarina Wiedjawati (30), perlahan kasus itu mulai terungkap. Asworo tega menghabisi nyawa Chatarina seorang diri dan membuang mayatnya di semak-semak.
Untuk mengelabui polisi, Asworo memang terbilang pintar dan paham dunia teknologi. Hal ini terungkap setelah dirinya dibekuk di sebuah kos di tempat persembunyiannya di Bandar Lampung.
“Saat kabur, dia (Asworo) sempat menjual handphone miliknya di sebuah situs online di daerah Bandar Lampung. Di mana nomornya itu tetap aktif hingga 7 Mei 2017,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Prasetijo Utomo kepada detikcom, Selasa (13/6/2017).
Sebelum menjual melalui situs jual-beli online, nomor tersebut dicabut dan diganti dengan nomor lainnya hingga beberapa kali. Meskipun demikian, nomor tetap dapat dilacak oleh pihak kepolisian melalui e-mail yang digunakan Asworo.
Ditambahkan Prasetijo, dari nomor tersebut penyelidikan tetap dilanjutkan menggunakan nomor milik Asworo yang pertama, meskipun telah berulang kali ganti nomor ponsel dan terus berpindah-pindah tempat. Akhirnya polisi berhasil mendeteksi keberadaan Asworo melalui teman-temannya yang berada di Lampung.
Selanjutnya, pada Senin (12/6) sekitar pukul 14.30 WIB, tim yang dipimpin Kasubdit III Jatanras AKBP Erwin bersama Kanit I Kompol Natoni Hadi berhasil menangkap Asworo.
“Memang ini terbilang pintar juga orangnya, karena dia paham benar dengan teknologi hingga beberapa kali mengganti nomor dan e-mail handphone merek miliknya. Untuk mengelabui polisi, dia selalu berpindah-pindah tempat di Lampung meskipun sedang berada dalam ketakutan dan rasa bersalahnya,” sambung Prasetijo.
Bahkan, saat ditangkap, Asworo tidak berkutik setelah Tim Rimau Polda Sumsel melacak keberadaannya selama 11 hari di bulan Ramadan ini. Tim bertekad berangkat ke Lampung untuk memburu Asworo setelah keberadaannya mulai terlacak. Ini dilakukan guna mengungkap misteri kematian Chatarina.
Tidak hanya itu, keberadaannya mulai terendus polisi setelah diketahui adanya informasi bahwa Asworo pernah berkunjung ke Lampung untuk menjumpai temannya. Hingga akhirnya informasi tersebut terbukti dan Asworo dibekuk dan diterbangkan ke Palembang.
“Kita dapat informasi bahwa Asworo pernah berkunjung ke Lampung karena di sana ada temannya. Jadi kita tidak mau lewatkan kesempatan itu dan tim langsung menuju ke lokasi yang dimaksud. Tapi tidak ada di lokasi dan ternyata dia pindah-pindah,” tutup mantan Direskrimsus Polda NTB ini. (adm3)