Palembang, Sumselupdate.com – Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) memastikan uang pecahan kertas Rp10.000 tahun emisi 2005 tidak berlaku lagi.
Uang pecahan Rp10.000 tahun emisi 2005 ini berwarna ungu terang bergambar Indonesia, Sultan Mahmud Badaruddin II dan Rumah Limas.
Sedangkan yang terbaru dan berlaku yakni uang pecahan tahun emisi 2022 dengan gambar utama Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo beserta tulisan ‘Frans Kaisiepo’, dengan dominasi warga ungu.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel Ricky Perdana Gozali mengatakan, uang Rp10.000 emisi 2005 ditarik dan tidak berlaku lagi tahun 2016.
“Sebenarnya sejak 2010 sudah ditarik, tapi masyarakat diberi waktu 5 tahun untuk pengembalian, maka 2016 tidak berlaku lagi,” katanya usai Memorabilia Uang Rupiah Pecahan 10.000 Tahun Emisi 2005 di Museum Balaputra Dewa, Kamis (3/10/2024).
Baca Juga: Bank Indonesia Sumsel Perkenalkan Uang TE 2022 Lebih Dekat
Ricky mengatakan, karena sudah tidak berlaku maka masyarakat yang masih punya uang pecahan tahun tersebut bisa untuk dikoleksi pribadi atau dijual ke kolektor uang.
“Sudah tidak bisa ditukar atau dikembalikan ke bank, cukup untuk kolektor/ koleksi pribadi saja,” jelasnya.
Maka untuk tetap mengenang uang pecahan 10.000 emisi 2005 ini Bank Indonesia mengadakan memorabilia di Museum Balaputra Dewa.
“Karena uang emisi tersebut bergambarkan Sultan Mahmud Badaruddin II dan dibaliknya ada Rumah Limas rumah adat Sumsel, yang bangunannya pun ada di museum ini,” katanya.
Menurutnya, memorabilia ini untuk meningkatkan cinta tanah air, juga memperkenalkan budaya dan adat Sumsel.
Baca Juga: Lucianty Sudah Tuntas dengan Dirinya, Fokus Membangun Muba untuk Masyarakat
“Dan juga meningkatkan ekonomi Sumsel menjadi positif, dari sisi pariwisata di Sumsel sehingga orang melihat dulu ada Rumah Limas dari Sumsel di dalam pecahan Rp10.000,” terangnya.
PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, kegiatan memorabilia uang 10.000 emisi 2005 dengan ciri Rumah Limas dan Sultan Mahmud Badaruddin II ini jadi moment untuk menguatkan kenangan ciri uang pecahan itu ada di museum ini.
“Ini juga meningkatkan edukasi cinta uang terhadap rupiah yang dilakukan terhadap masyarakat dari kecil hingga dewasa,” katanya.