Palembang, Sumselupdate.com- Forum Masyarakat Membangun Sumatera Selatan (FM2SS) dalam rangka mengawasi perhelatan Pilkada Sumsel menggelar sayembara berhadiah uang Rp 10 juta bagi masyarakat yang menemukan dan membuktikan adanya praktik politik uang, Rabu (20/11/2024).
“FM2SS sangat mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk melaporkan jika menemukan adanya kecurangan. FM2SS bahkan akan memberikan penghargaan berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp10 Juta kepada 10 orang atau kelompok masyarakat di Sumatera Selatan yang tercepat dalam melaporkan kecurangan dengan didukung oleh barang bukti yang kuat, “ucap H Zainul Bachrie Haz Ketua Umum FM2SS , dalam konferensi persnya.
Bukti kuat yang dimaksud dalam sayembara yang dibuat FM2SS itu yakni bukti visual berupa foto atau video, rekaman suara, saat transaksi politik uang terjadi yang dilakukan langsung oleh calon kepala daerah ataupun tim pemenangan dan relawan.
Bagi masyarakat yang berhasil membuktikan adanya kecurangan dalam ajang Pilkada di Sumsel ini dapat membawa bukti tersebut ke Sekretariat FM2SS yang berada di Jalan Macan Lindungan Lorong Tinggal 5, Nomor 9 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang.
FM2SS juga menyediakan empat nomor telpon kontak pusat yang dapat dihubungi masyarakat yang ingin melaporkan diantaranya yakni 0822-7202-6223, 0856-0903-2352, 0813-6831-7421 dan 0812-7482-6576.
“Tentunya bila ada masyarakat yang melaporkan hasilnya akan kita laporkan ke Gakkumdu, Bawaslu ataupun ke pihak aparat penegak hukum,”ucap Zainul.
Kata Zainul, upaya ini dilakukan selain memastikan pesta demokrasi di Sumsel dapat berjalan jujur dan adil namun juga representasi yang berkaca dari Pileg 2024 yang berlangsung awal tahun ini.
Dimana menurutnya, dalam ajang pencalonan wakil rakyat di Sumsel yang terjadi beberapa waktu lalu syarat akan adanya kecurangan.
Bahkan Zainul sendiri juga menjadi saksi dan melaporkan adanya tindak kecurangan yang terjadi dalam kontestasi Pileg 2024 lalu.
“Kalau melihat pilkada dengan berkaca pada pemilihan legislatif yang lalu, itu sudah jelas banyak yang kami rekam di masyarakat istilahnya wang ni piro nomor piro (Uangnya berapa dan nomor berapa) nah untuk melihat situasi ini kami ingin agar ini tidak terjadi lagi dan terulang,”tegas Zainul.
Selain itu, Zainul menilai apabila politik uang itu dilakukan oleh salah satu calon kepala daerah hanya akan menimbulkan permasalahan baru dikemudian hari jika nantinya terpilih.
Seperti adanya pengelompokan pengelompokan dalam masyarakat atau pembangunan masyarakat yang tak merata hanya lantaran berbeda pilihan calon kepala daerah.
Terakhir FM2SS juga menghimbau kepada seluruh penyelenggaraan, TNI Polri, dan aparatur negara untuk tetap menjaga netralitasnya selama Pilkada serentak ini berlangsung.
” Kami berharap kepda masyarakat dengan hati yang tulus, dengan jernih berpikir bagaimana untuk masyarakat Sumsel dalam memilih calon kepala daerahnya, “tutup Zainul.