Anis Matta: Umat Islam Harus Ajukan Visi Masa Depan Indonesia

Kamis, 7 Juli 2022
Gelora Talk Partai Gelora

Jakarta, Sumselupdate.com – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta merasa prihatin dengan kondisi umat Islam sekarang, mayoritas namun kecil dari arti mindset-nya.

Akibatnya, kondisi tersebut dimanfaatkan partai politik (parpol) sebagai pendorong bagi mobil yang mogok dalam konteks berpolitik secara nasional. Namun, setelah mesin mobilnya bergerak, lalu ditinggalkan.

“Sebagai kelompok mayoritas dari warga negara Indonesia, peran umat Islam belum dioptimalkan penuh, seperti hanya dibutuhkan sebagai pendorong mobil mogok, setelah jalan, ditinggalkan,” kata Anis Matta dalam diskusi Gelora Talks bertajuk: Politik Dorong Mobil Mogok: Menentukan Visi Baru Politik Keumatan, yang digelar secara daring, Rabu (6/7/2022) sore.

Menurut Anis Matta, saatnya umat Islam mengubah aksi kerumunan menjadi sebuah kekuatan dan mampu menciptakan perubahan besar dalam peta politik nasional.

Advertisements

Hal itu, harus dilakukan sekarang, kalau tidak mau lagi menjadi pendorong mobil mogok di Pemilu 2024.

“Jadi jangan hanya ibarat badai dalam secangkir kopi. Orientasinya harus perubahan besar, dan harus konsolidasi dengan arah serta perjuangan bersama,” ujarnya.

Karena itu, kata Anis Matta, umat Islam perlu mengajukan visi baru masa depan Indonesia. Ada lima visi perjuangan keumatan Indonesia sekarang.

“Sebenarnya, umat Islam sudah menyadari agama bukan sekadar identitas, tetapi lebih serius dari itu. Umat Islam besar, namun kesejahteraan minim, dan dalam berdemokrasi juga tidak mengalami perubahan,” katanya.

Padahal potensi umat Islam begitu besar mewarnai hajatan politik, termasuk Pemilu 2024.

“Umat muslim harus ambil alih atau berperan lebih besar dalam kepemimpinan. Jangan seperti minoritas, atau tukang tepuk tangan saja,” tegas Anis.

Dia berharap Indonesia bisa menjadi model pemberlakuan kombinasi antara agama, demokrasi dan kesejahteraan di tengah upaya perubahan sistem tatanan global baru sekarang. Kombinasi tersebut, akan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunato atau yang akrab di panggil Cak Nanto menilai umat Islam sekarang tidak memiliki gagasan besar dan visi kebangsaan, Sehingga setiap kelompok tidak mencapai titik temu, termasuk dalam hal perjuangan visi politik.

“Inilah problem umat Islam sekarang yang harus diurai. Kalau menurut saya, tidak hanya sebagai pendorong mobil mogok, tapi ini mobilnya juga rusak berantakan, karena setiap kelompok tidak memiliki titik temu,” kata Sunanto.

Sunanto menyadari, untuk menjelaskan mengenai problematika umat Islam sekarang seperti mencari “ayam dan telur”, duluan mana.

“Tapi yang paling penting target utama membangun kerukunan, persatuan dan kesatuan. Kita tidak bisa lagi sekedar teriak-teriak, tapi tidak bisa mempengaruhi kebijakan,” katanya.

Dikatakan, umat Islam terus membangun kesadaran berpolitik dengan gagasan berbeda dengan satu nilai kebangsaan, sehingga dapat mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintah.

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Raihan Ariatama menilai, identitas politik dalam konteks ke-Indonesia-an juga harus dilihat dari keberagaman dan budaya lokal.

Karena keberagaman itu, akhirnya melahirkan berbagai organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persis dan lain-lain yang menghormati tradisi keagamaan di masing-masing daerah.

“Ini merupakan satu fakta yang harus kita ketahui, bahwasanya kekuatan politik di Indonesia juga dipengaruhi berbagai wilayah dan konsep lain, selain Islam. Ada juga nasionalis demokratis dan segala macamnya. Inilah titik persoalan yang harus kita pahami hari ini,” ujar Raihan Ariatama.

Raihan sependapat dengan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, bahwa Umat Islam harus memiliki visi besar, tidak hanya untuk kepentingan Pemilu 2014 saja, tapi juga Indonesia Emas 2045.

“Kita tidak bisa lagi tonjolkan politik identitas, karena hanya menyebabkan polarisasi. Hari ini, Umat Islam harus memiliki visi besar hingga tahun 2045,” katanya. (duk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.