Anak Pedagang Sayur Keliling, Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun

Minggu, 24 April 2022
DR. Nabila Aprianti, S.T. bersama ibunda

Palembang, Sumselupdate.com — DR. Nabila Aprianti, S.T. berhasil menyelesaikan Strata 3 (S3) di Magister Pengelolaan Lingkungan dan Doktor Ilmu Lingkungan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya (UNSRI), di usianya yang baru menginjak 25 tahun.

Wanita kelahiran 11 April 1997 ini, merupakan anak tunggal yang dibesarkan oleh ibu tunggal yang bernama Rohana ini, yang berprofesi sebagai pedagang sayur keliling. Hal ini, ternyata menjadi motivasi tersendiri bagi wanita berkaca mata ini.

Mengawali pendidikan di SD Negeri 50 Palembang di 2009, lalu dilanjutkan ke SMP Negeri 8 Palembang dan tamat di 2012, dan SMA Negeri 5 Palembang dan 2014. Berseragam abu-abu putih, Nabila panggilan kesehariannya ternyata hanya membutuhkan waktu dua tahun. Lantaran, melalui program percepatan atau akselerasi.

Untuk tingkat sarjana, dirinya mengawali pendidikan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya dan lulus di tahun 2018 selama 3 tahun 8 bulan. Dan semua itu berkat beasiswa yang diperolehnya dari PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang.

Advertisements

Pada tahun yang sama, wanita berhijab ini berkesempatan untuk melanjutkan Studi di Pascasarjana Universitas Sriwijaya pada Magister Pengelolaan Lingkungan dan Doktor Ilmu Lingkungan tanpa harus menamatkan jenjang Magister. Hingga akhirnya wisuda pada Rabu, 20 April 2022 dan mengukir gelar Doktor di pangkal namanya.

Dan lagi-lagi itu dilaluinya berkat beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch 4 dari 2018 hingga 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dan selesaikan dalam waktu 2 tahun 7 bulan dengan predikat cumlaude (3.96).

“Untuk disertasi saya mengangkat permasalahan limbah tandan kosong kelapa sawit dan limbah fine coal (batubara halus) yang digunakan sebagai sumber energi melalui gasifikasi, untuk menghasilkan bahan bakar berbasis gas yang kaya akan hidrogen sebagai topik penelitian,” ujarnya.

Untuk hasil penelitian menjadi sumbangsih dan rekomendasi kepada industri minyak kelapa sawit dan pertambangan khususnya di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dan membuatnya menjadi Doktor Termuda dari Universitas Sriwijaya pada usia genap 25 tahun.

“Selama mengikuti program Doktor, saya melakukan penelitian dan menulis artikel ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional terakreditasi dan Jurnal Internasional Bereputasi. Artikel yang berkenaan dengan disertasi telah dan sedang dalam tahap publikasi pada Jurnal Internasional Bereputasi,” lanjutnya.

Ditambahkanya, bahwa impian di dunia pendidikan tidak hanya berhenti disini. “Langkah saya kedepan ingin mengabdikan diri sebagai dosen dan meraih jabatan akademik tertinggi yakni guru besar (professor,red),” tutupnya. (adj)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.